TUMBANG : HBA menunjukkan surat suara saat proses pencoblosan kemarin.
Partai Demokrat hanya berhasil unggul untuk DPRD Provinsi Jambi di TPS
HBA yang juga Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi tersebut.
Demokrat Tumbang di TPS HBA
Di TPS Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA), yakni TPS 1 Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur, Partai Demokrat tumbang.
Seperti untuk DPR RI, Demokrat berada di posisi kedua dengan perolehan 28 suara di bawah PPP yang berhasil mendapatkan 52 suara. Disusul PDIP dengan 19 suara dan diikuti PAN dengan 16 suara. Lalu, Golkar dan Gerindra masing-masing mendapatkan 9 suara diikuti PKB dengan 3 suara dan PKPI 1 suara. Sementara PBB dan Hanura sama sekali tak mendapatkan perolehan suara di TPS ini.
Sementara untuk kursi DPRD Provinsi Jambi, Demokrat mengungguli partai lainnya dengan perolehan 46 suara, diikuti PAN dengan 22 suara dan PKB serta PDIP yang masing-masing mendapatkan 12 suara. Lalu diikuti Gerindra dengan perolehan 10 suara, kemudian Golkar dengan 8 suara. Sementara Nasdem mendapatkan 5 suara dan PKS, PKPI, PPP dan PBB masing-masing mendapatkan 3 suara.
Lalu, untuk DPRD Kota Jambi, Demokrat berada di posisi kedua dengan perolehan 26 suara, di bawah PAN yang mendapatkan 57 suara. Posisi ketiga perolehan suara terbanyak yakni PPP dengan 20 suara, diikuti PDIP dengan 13 suara. Sementara Gerindra dan PKPI mendapatkan 8 suara dan PKB mendapatkan 6 suara. Kemudian PBB mendapatkan 2 suara, dan Nasdem, PKS dan Hanura masing-masing mendapatkan 1 suara.
Ketua KPPS 1 Kecamatan Jambi Timur, Ayub mengatakan, di TPS tersebut, ada sebanyak 190 orang warga yang masuk dalam DPT. Hanya saja, dari jumlah tersebut, 152 diantaranya yang menggunakan hak pilihnya.
“Untuk laki-laki ada 114 orang dan perempuan sebanyak 38 orang. Yang lain tak menggunakan hak pilihnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus menegaskan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif agar bertindak sesuai aturan. Utamanya ketika akan melakukan penghitungan suara.
“Dalam Pemilu legislatif ini diharapkan penyelenggara sampai ke PPK sampai KPU kota dan Provinsi ikuti peraturan perundangan. Hargai hal pilih dari masyarakat, jangan sampai mencoba berbuat serong, mengalihkan pilihan orang kepada yang lain,” tegasnya usai nyoblos Rabu (9/4) pagi.
“Ada teman kita calon anggta dewan mungkin yang capek mungkin dari rumah turun ke rumah sosialisasi nyatanya pilihannya dialihkan, itu jangan sampai terjadi. Diharapkan pelaksana pemilu berjalan denan baik dan sesuai aturan,” sambungnya.
Dia menjelaskan, persoalan nantinya akan timbul pasca Pemilu diselenggarakan, yakni saat dilakukan penghitungan suara. “Biasanya nanti setelah Pemilu dan penghitungan baru ada masalah,” katanya.
Disinggung soal angka golput yang cukup tinggi, dirinya mengatakan, mudah-mudahan masyarakat saat ini menggunakan hak pilihnya. “Mudah-mudahan bisa menggunakan hak pilih, jangan di bawah 80 persen, kalau perlu 90 persen gunakan hak pilihnya,” tandasnya.
Usai melakukan pencoblosan, dirinya langsung melakukan tinjauan ke sejumlah TPS yang ada di Kota Jambi. Setidaknya ada 8 TPS yang dikunjunginya di berbagai Kecamatan dalam Kota Jambi. Usai melakukan tinjauan, Gubernur mengaku, jika di sejumlah TPS, ada tingkat golputnya cukup tinggi.
“Memang ada sejumlah TPS itu tingkat partisipasinya itu dibawah 50 persen, namun tempat lain ada yang 80 persen. Tadi itu di pasar ada yang 50 persen menurut laporan dari ketua TPS,” katanya.
Ia juga meminta agar sisa surat suara yang ada jangan disalahgunakan. “Nantinya yang penting kelebihan surat suara yang tak terpakai dan undangan yang tak sampai jangan sampai ada yang menggunakan. Banwaslu juga sudah mencatat ada beberapa catatan khusus untuk diawasi,” pintanya.
“Jangan sampai lari dari aturan undang-undang dan membuat kebijakan di luar undang-undang karena rentan sekali untuk orang mem-PTUN-kan dan mempraperadilankan pemilih ini,” tambahnya.
Dia sendiri mengaku juga akan memantau hasil Pileg kali ini. jika memang partainya tak mendapatkan hasil yang baik, dirinya mengaku akan menerima dengan lapang dada. “Parpol tentunya sama-sama mengawasi, dan hasilnya kalau memang itu yang ada ya terima, legowo,” sebutnya.
“Perjuangan masing-masing suadh luar biasa, sudah 1 tahun lebih sosialisasi, baik caleg atau partai, lihat hasil akhirnya. Kalau sudah diputuskan KPU ya legowo lah semuanya,” terangnya lagi.
Sumber : Jambi Ekspres