Kunci Meraih Kasih Sayang Allah

Posted on 2014-04-17 16:30:00 dibaca 3842 kali
Kisah yang cukup terkenal di riwayatkan dalam beberapa hadist Buchari Muslim yang penulis temui dari berbagai literatur,antara lain Blog BBM As Sunnah 914, Moslemsunnah. Wordpress.com, dan buku Lah  Tahzan, karangan Dr. ‘Aidh al-Qarni mengisahkan ,” Ketika ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar putar sambil menjulurkan lidahnya mengelilingi sebuah sumur yang berisi air. Tiba tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil yang juga hampir mati kehausan, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya), untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut, dengan tulus memberi minum kepada si anjing. Lalu anjing itu lari dengan segarnya, sementara si wanita yang sudah lemas dan tak memiliki kekuatan, diapun meninggal, tanpa sempat minum air sumur itu. Maka, sebagai akibat perbuatannya tersebut, Allah mengampuni dosa wanita tersebut karena amalannya. Di riwayatkan juga lain bahwa wanita pezina tersebut telah meninggalkan dunia hitam sebelumnya, dia berjalan sekehendak hati di padang pasir yang tandus dan panas, dengan tak henti hentinya meminta ampunan pada Allah swt sambil meneteskan air mata, dan  lapar dan haus membuatnya makin lemah. Pada saat itulah dia menemukan sebuah sumur tua di tengah padang pasir yang ada airnya. Bersamaan dengan  itu dia melihat se ekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena kehausan.

Sebaliknya, ada riwayat lain yang menceritakan sorang wanita ahli ibadah, setiap malam menjalankan shalat Tahjud, dan  ibadah ibadah lain nya dengan sangat asyiknya siang dan malam. Sementara ada seekor kucing yang hidup dalam rumahnya tidak dipedulikan, tanpa diberi makan dan minum, kucing itu terpaksa makan serangga yang ada dalam tanah.  Sebagai balasannya, oleh Allah dia di jebloskan dalam neraka. ( ‘Aid al Qarni, Lah Tazan hal.310).

 Ketika wanita Pezina itu menolong anjing tersebut, dia tidak berharap balasan apapun dari Sang Anjing, hanya Allah yang tahu dan melihat apa yang dilakukan oleh wanita tersebut. Karena ke ichlasan amalnya tersebut  Allah merahmatinya dengan pengampunan. Itulah Allah yang Maha Adil, Hakim Yang Maha Bijak. Dengan ampunanNya dan kasih sayangNya mengampuni pezina tersebut  dan memasukannya ke dalam surga.

Ada sebahagian kita, fasih dan hafal Al Quran, tapi hanya sebatas itu, tidak dapat menangkap pesan pesan apa yang ada dari setiap ayat Al Quran. Manusia di di ciptakan agar menjadi rahmatan lil alamin. Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat selain untuk diri sendiri tapi juga bermanfaat untuk orang lain dan machluk Allah lainnya serta alam sekitarnya. Kadang kala saking bersemangatnya, hanya terfokus melaksanakan ritual ritual ke agamaan saja, chatam Al Quran berpuluh kali ,baca Yasin sampai beratus kali. Melaksanakan ibadah Haji berkali kali, mencantumkan di depan nama gelar HAJI. Cara berpakaian meniru kebiasaan orang Arab, katanya terlihat lebih Islami,pakai gamis, selendang/sal, sorban/ topi putih, menjinjing tasbih, dan merutinkan pakai siwak. Yang di khawatirkan, tanpa sadar, perilaku yang ditampilkan, merekayasa kesan yang sesuai yang di inginkan. Pengelolaan kesan ini adalah wajar wajar saja.  Yang tidak wajar dan tidak dibenarkan olah Agama ialah kita melakukan itu semua, agar orang lain memperoleh kesan dan menganggap kita adalah orang saleh. Dan lebih parah, kita akan terjerumus dengan sifat riya’ dan suma’ah, dan akan sangat bertentangan dengan ikhlas.  Allah telah memperingatkan dalam surat Al Maun “... Celakalah bagi orang orang yang shalat, yaitu orang orang yang shalatnya yang lalai, orang orang yang riya...’. (QS Al Ma’un ayat 4,5 dan 6).
--batas--
 Kita beramal saleh untuk mendekatkan diri pada Allah swt, harus di landasi dengan niat ichlas semata mata. Tapi kalau kita beramal saleh denga riya’ dan sum’ah,berarti beribadah untuk mendekatkan diri kepada manusia (karena manusia). Pada riwayat lain, ada orang yang membaca Al Quran siang malam, yang terbunuh fisabilillah, dan yang menginfakkan hartanya. Ketiganya dimasukan ke nereka. Yang pertama masuk neraka, karena ia ingin di sebut qari’, yang kedua ingin disebut pemberani, dan yang ketiga ingin di panggil dermawan. (Bihar Al Anwar 72:305, Jalaluddin Rakhmat, dalam buku Renungan Renungan Sufistik

Dari kisah kisah tersebut dan peringatan Allah dalam surat Al Maun, banyak pelajaran yang berharga untuk dapat kita hayati dan dijadikan dasar dalam perilaku kita sehari hari, terutama dalam melakukan amal saleh. Amalan yang sangat besar dan banyak, tidak akan berarti apa apa, tidak bernilai disisi Allah, jika diiringi dengan riya, ujub,dan sum’ah. Karena dengan ke Ridaan Allah dan Cintanya Allah kepada hambanya yang ichlas beramal saleh, akan diraih kebahagiaan dunia akhirat. Dalam Al Quran ada empat ayat yang membicarakan tentang ichlas serta memurnikan niat dalam pengabdian pada Allah dan melakukan amal saleh. Dalam menjalani kehidupan kita harus dengan tulus dalam penghambaan diri pada Allah, dengan di jiwai syukur dan sabar. Maka, kunci untuk meraih ke ridaan dan kasih sayang Allah untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan dunia akhirat, adalah dalam semua aktifitas kehidupan kita, adalah memurnikan niat, dengan melandasi semua perbuatan baik dengan ICHLAS..!

Kepada para caleg yang tidak terpilih, insyaalah tidak akan ada yang stress/ depresi, karena telah ber upaya habis habisan, baik secara materil maupun moril pada saat kampanye yang sangat meriah. Dengan syarat, apa yang telah di keluarkan selama kampanye dilandasi dengan niat lurus atau ichlas untuk menyumbang kepada masyarakat banyak.  Allahu’alam.

(*.Penulis: Ketua STIE Muhammadiyah Jambi,anggota Pelanta)
    
    


sumber : Jambi Ekspres
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com