Kasih ibu sepanjang jalan, bahkan maut pun dihadapi demi anak. Kalimat itu pantas disematkan kepada ibu muda dan putrinya yang ditemukan tewas di Hotel di Jalan Baru Payo Selincah, Jambi Timur, 31 Maret lalu. Jumat 11 April lalu, keduanya akhirnya dimakamkan oleh pihak RSUD Raden Mattaher Jambi.
Sekian lama kedua jasad ibu anak ini terbaring di ruang penyimpanan jenazah, belum ada satu pun warga yang mengenalinya. Usai dimuliakan layaknya jasad kaum islam, keduanya akhirnya dimakamkan di TPU Pusara Duka, Putri Ayu, Telanaipura, Kota Jambi.
Tak ada isak tangis kerabat. Tak ada pengiring jenazah yang berbalut baju hitam-hitam dan tak ada wewangian bunga serta doa-doa pengantar ke tempat peristirahatan terakhir dikumandangkan dengan lantang.
Jasad ibu dan anaknya yang diperkirakan berusia 3-5 bulan ini pun dikebumikan dalam satu liang lahat. baru beberapa bulan mereka saling bertatap muka setelah 9 bulan 10 hari hanya berkomunikasi batin di dalam rahim, sang ibu dan anak ini kini telah damai di alam sana.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Sunhot P Silalahi, mengatakan pemakaman terpaksa dilakukan karena belum ada pihak keluarga yang merasa kehilangan. “Karena belum ada pihak keluarga, makanya kami makamkan. Kasihan jenazah. Jika nanti ada pihak keluarga yang merasa kehilangan, akan kami lakukan pemeriksaan intensif seperti tes DNA. DNA korban sudah kami periksakan ke RSCM, tinggal menunggu hasil,” ungkap Sunhot.
Saat ditanya terkait proses hukum lebih lanjut, dia manyatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Sejauh ini dia belum bisa mengungkap siapa pelaku yang bersama korban saat check in di hotel tersebut. “Kami masih terus melakukan pengembangan dan penyelidikan kasus ini. Hingga saat ini kami belum menemukan titik terang atas kasus ini,” pungkasnya. [
Hal. 2 ]
--batas--
Sebelumnya, Polresta Jambi sudah melakukan identifikasi terhadap kedua korban. Si ibu diperkirakan berusia sekitar 25 - 30 tahun, rambut lurus sebahu, memiliki tinggi badan 150 cm terdapat tahi lalat di lengan kanan dan luka lama pada lutut kanan. Sedangkan, ciri-ciri bayi malang tersebut berjenis kelamin perempuan, diperkirakan berumur sekitar 3 - 5 bulan dengan memiliki tanda lahir kemerahan di dekat pusat.
Ibu dan bayi tersebut ditemukan tewas di kamar hotel Jalan Baru di dalam kamar S3. Saat ditemukan sang ibu ditemukan di atas tempat tidur sedangkan bayinya di dalam ember di kamar mandi dengan posisi kepala di bawah (terbalik).
Melihat gambaran saat penemuan mayat, jelas bahwa itu adalah pembunuhan. Entah karena hubungan gelap atau permasalahan keluarga, yang jelas perbuatan ini laknat. Berdasarkan rekaman kamera tersembunyi hotel, korban datang dini hari diantar seorang laki-laki.
Jika memang ini hasil hubungan gelap, tentu masih ada jalan lain untuk menyelesaikannya. Terserah, ibu atau laki-laki pembuat masalah itu yang dimatikan. Namun, si jabang bayi sangat tidak layak menanggung beban ini. Dia masih merah, mengenali wajah ayah-ibunya pun mungkin baru dimulainya.
Kini ibu dan anak itu sudah kembali ke pangkuan sang Khalik. Titipan sang Khalik ini ternyata tidak diterima sang ayah yang juga dulunya titipan Allah. Allah maha tahu. Allah akan memberi balasan setimpal buat pelaku.
Tinggal kini tugas penegak hukum yang harus bekerja maksimal memecahkan misteri ini. Polisi dituntut memeras otak untuk memecahkan kasus ini. Tidak cukup dengan hanya menyebar foto terduga pelaku. Pendalaman dan celah-celah lain harus ditelusuri untuk membongkar perbuatan keji ini. (set)
Redaktur : Joni yanto.