FACIAL merupakan salah satu jenis perawatan wajah andalan perempuan. Hampir rata-rata penyedia layanan kecantikan menawarkan dan menyediakan fasilitas yang satu ini. Meskipun jenis perawatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja,namun faktanya mayoritas penggunanya adalah perempuan. Apa komentar perempuan ini mengenai facial dan pengalaman mereka? Bagaimana pula menurut dokter ahli kulit? Simak ulasan berikut.
Wajib Facial Seminggu Sekali
Bekerja menjadi seorang costumer service selain dituntut untuk memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan, juga harus menjaga penampilan. Setidaknya hal tersebutlah yang membuat dara berusia 23 tahun ini, semangat untuk rutin menjaga kebersihan kulitnya salah satunya dengan dengan melakukan facial.
Mira Nita, yang merupakan karyawati disalah satu perusahaan telekomunikasi ini, mengatakan, bahwa dirinya rutin melakukan facial seminggu sekali. “Karena sudah banyak komedo jadi kebiasaan dari SMA sering facial bareng temen,” ungkap perempuan kelahiran 25 Februari 1990 ini.
Dikatakannya, hari Sabtu merupakan jadwal wajibnya ke salon untuk melakukan facial. Hal ini dilakukan karena perempuan ini memiliki komedo berlebih. “Maksimal dua minggu deh kesalon biar ga numpuk,” terangnya.
Lantaran dirinya memiliki jadwal tetap kesalon, perempuan pecinta warna pink ini mengaku, telah memiliki jadwal tetap terapis yang khusus merawat wajahnya. “Sudah terlanjur cocok sama satu tangan sih,” terangnya.
Ditanya alasan mengapa dirinya rutin melakukan facial, Nira mengatakan, bahwa ini merupakan salah satu cara merawat apa yang ia miliki. Dan yang pertama yakni, untuk kebersihan wajah. Selain melakukan perawatan di salon, dirinya juga rutin melakukan perawatan dirumah seperti mencuci muka dan mengunakan masker dari bahan-bahan alami.
“Biasanya kalau dirumah seringnya maskeran pakai putih telur biar kulitnya kencang,” cerita perempuan bertubuh mungil ini.
Trauma Facial
Facial merupakan salah satu jenis perawatan andalan banyak perempuan. Banyak yang merasa facial memiliki beragam manfaat karena dipercaya dapat menghilangkan komedo dan lemak di wajah.
Namun, setiap masing-masing terapis memiliki cara mereka sendiri-sendiri untuk memberikan treatment terhadap pelanggannya. Meskipun banyak peminatnya, namun tak sedikit perempuan yang trauma mendengar kata facial. Hal ini juga dirasakan oleh Reni Tania. Pasalnya, perempuan yang akrab disapa Reni ini, pernah melakukan facial di salah satu pusat kecantikan dan mendapati permukaan kulit di wajahnya mengalami bolong-bolong akibat pencetan yang terlalu keras.
“Dulu itu lagi jerawatan dan jerawatku dipencet. Udah sakit, bolong-bolong lagi. Jadi kalo denger kata facial sekarang nggak deh,” teranya.
Perempuan kelahiran 6 April ini, mengaku sudah tak pernah lagi melakukan facial sejak kejadian tersebut. Untuk menyiasatinya, dirinya tetap melakukan perawatan wajah dengan menggunakan cream serta sesering mungkin membersihkan wajah.
“Sebisa mungkin sering-sering cuci muka biar gak timbul komedo. Makanya aku selalu bawa facial wash kemana aja,” terang perempuan yang baru 5 bulan berada di Jambi ini.
Diakuinya, perawatan wajah memang sesuatu yang sangat dibutuhkan terutama bagi perempuan. Namun banyak cara yang dapat dilakukan selain dengan menyakiti wajah untuk mengeluarkan kotoran yang ada di lapisan kulit terdalam. “Cuci muka itu manfaatnya salah satunya agar kotoran tak sempat mengupul dan wajah selalu terlihat segar,” terang perempuan berdarah campuran Lampung, Padang dan Bengkulu ini. (sumber: jambi ekspres)