30 Ribu Tabung Didrop
Sebanyak 30 ribu tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) telah didistribusikan oleh Pertamina ke ke seluruh agen di Kota Jambi.
Hal ini disampaikan oelh Kabid Pemasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi Sabirin kemarin (22/5).
Dijelaskannya, ekstra droping tersebut sudah sampai ke 9 agen gas elpiji 3 kg yang ada di Kota Jambi.
“Kalau di agen dan pangkalan harganya tetap pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 13.500 dan Rp 15.000,” ujar Sabirin.
“Jika ada warga yang membeli lebih dari itu berarti mereka tidak beli di pangkalan, itu mereka beli di toko-toko, yang pastinya harga di pangkalan sudah normal,” tambahnya.
Untuk penyebaran tabung gas itu sendiri dari agen ke pangkalan, Sabirin merngatakan saat ini belum ada pemetaan tentang pendistribusian tabung gas 3 kg tersebut.
“Misalnya, si agen ini berada di Kecamatan Telanai Pura, untuk penyebarannya bisa sampai ke pangkalan yang ada di Kecamatan lainnya, pemetaan tentang ketentuan pendistruibusian dari agen ke pangkalan itu yang belum ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sabirin mengatakan pantauan ekstra dropinng dan harga gas elpiji 3 kg di pangkalan tetap dilakukan pengawasannya oleh pihak Pemkot. “Kita akan terus lakukan ekstra droping sampai kelangkaan gas yang terjadi sejak beberapa waktu lalu bisa kembali normal,” sebutnya.
“Jika terdapat pangkalan yang menjual gas itu labih dari HET, maka pangkalan itu akan kita tindak,” tandasnya.
Safarudin, salah satu pemilik agen elpiji 3 kg PT. Berhan Pratama yang ada di Kota Jambi saat dikonfirmasi terkait ekstra droping tersebut mengakui bahwa ekkstra droping gas 3 kg tersebut telah sampai pada dirinya.
“Sudah 6720 tabung gas 3 kg yang telah sampai pada kami yang di drop oleh pertamina sampai sekarang ini. Pendistribusian ke pangkalan juga sudah kami lakukan,” ungkap Safarudin.
Ditanyakan harga yang disediakannya, Safarudin mengatakan harga tetap pada HET di agen dan pangkalan. Bahkan sebutnya, harga tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Dipangkalan harganya sudah ditetapkan harga HET, tidak bisa lebih dari itu,” tambahnya.
Ditanyakan isu warga yang masih membeli diatas HET, Safarudin mengatakan jika warga membelinya di pangkalan dipastikan akan mendapatkanbnya dengan harga HET.
“Kalau beli di toko dan pengecer mungkin itu yang menyebabkan warga membelinya dengan harga mahal, kalau di pangkalan harganya tetap normal,” ujarnya.
Salah seorang warga di Simpang Kawat Aini, yang dikonfirmasi Koran ini terkait harga gas 3 kg mengatakan, bahwa dirinya masih membelinya dengan harga Rp 18 ribu, namun dikatakannya gas tersebut dibelinya di toko.
“Saya belum tau kalau di pangkalan dan agen, kalau saya beli di toko harganya tetap Rp 18 ribu,” jelas Aini singkat.(sumber: jambi ekspres)