NURAIDA Fitri Habi adalah satu-satunya perempuan yang menjadi anggota KPU Provinsi Jambi periode 2013-2018. Fakta ini tentunya membuat sosok akademisi IAIN STS Jambi ini semakin bersemangat untuk mengawal proses demokrasi di Provinsi Jambi ini.
--------------------
NAMA Nuraida Fitri Habi memang tidak asing lagi di kancah perpolitikan Provinsi Jambi. Pasalnya, Nuraida juga terdaftar sebagai anggota KPU Provinsi Jambi periode sebelumnya.
Kepada koran ini, kemarin, Nuraida mengatakan, menjadi perempuan satu-satunya di komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi itu membuat dirinya bersemangat untuk menunjukkan bahwa kaum hawa pun bisa mengawal proses demokarsi dengan baik.
‘’Kaum hawa juga bisa mengawal proses demokrasi ini dengan baik,’’ ujarnya.
Sebelum duduk sebagai salah satu komisioner di KPU Provinsi Jambi, perempuan Kelahiran Kuala Tungkal 15 September 1977 ini juga sudah berkecimpung dalam aktivitas yang sangat berkaitan dengan Pemilu, yakni sebagai pemantau dari Unfrel saat Pemilu 1999 silam, sebelum akhirnya menjadi anggota KPU Provinsi Jambi periode 2008-2013.
Nuraida menamatkan pendidikan dasar di SDN 16/V Kuala Tungkal Tahun 1990. Setelah itu ia melanjutkan ke MTs Pondok Pesantren Walisongo Ngabar Ponorogo Jawa Timur Tahun 1993. Pendidikan menengah juga ditempuhnya di tempat yang sama yakni MAN Pondok Pesantren Walisongo Ngabar Ponorogo Jawa Timur Tahun 1996.
Basic agama yang ia dalami di Ponpes membuat ia melanjutkan studinya ke IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan tamat tahun 2000. Sementara pasca sarjana juga ia tamatkan di tempat yang sama pada tahun 2003.
Nuraida juga rajin membuat karya tulis dan publikasi yang berkaitan dengan Pemilu dan demokras, seperti Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu, Karakter Pemilih di Provinsi Jambi, Gender Dalam Pemilu dan Peranan Perempuan Dalam Politik. Selain itu ada juga Rekayasa Sistem Pemilu Untuk Membangun Demokrasi.
Berbekal segudang pengalaman yang ada, Ibu dua orang anak ini bertekad dalam mengawal proses demokrasi, terutama pemilu tahun 2014 akan menjalan regulasi dan undang-undang yang berlaku, dan bisa menghadapi intervensi dari pihak manapun.
“Saya sangat mendukung peraturan tentang keterwakilan 30 persen perempuan yang saat ini diterapkan. Ini semua agar perempuan juga diberi kesempatan,” katanya.
Selain disibukkan dengan urusan di KPU Provinsi Jambi. Nuraida juga tidak pernah melupakan keluarga. Selalu ada waktu luang untuk keluarga.
‘’Pasti, keluarga tetap harus diperhatikan,’’ ujar isteri tercinta dari Indra Lesmana, salah seorang advokat Jambi. (*)