KUALATUNGKAL, Berdasarkan rapat paripurna APBN perubahan tahun 2013 yang mana salah satunya adalah tentang minyak bersubsidi bensin semula harganya Rp 4.500 menjadi Rp 6.500/liter, begitupun solar semula Rp 4.500 menjadi Rp 5.500 perliter. Untuk itu, DPRD Tanjab Baratmenyarankan kepada pemerintah agar perencaan terkait kegiatan yang berbentuk pengadaan maupun fisik agar dikaji kembali dan analisa harga satuannya benar-benar disesuaikan dengan harga pasar.
"Kita menyarankan kepada pemerintah agar perencaan terkait kegiatan yang berbentuk pengadaan maupun fisik agar dikaji kembali dan analisa harga satuannya," ujar Dedi Hadi, Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Tanjab Barat.
Menurutnya, harga satuan harus benar-benar disesuaikan dengan harga pasar, karena jelas kenaikan BBM bersubsidi akan berimbas pada naiknya harga barang. "Khawatir nantinya pekerjaan tidak maksimal, imbasnya ke Pmerintah juga nantinya," tandasnya.
Bupati Tanjab Barat, Usman Ermulan, mengakui dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi bisa berdampak pada kenaikan harga material, hanya saja kenaikannya tidak akan begitu signifikan. "Ya paling tidak kenaikan harga bahan material itu berkisar 10 persen, tidak mungkin naiknya sama dengan persentase kenaikan harga BBM bersubsidi yang sampai 40 persen, " ujarnya.(sumber: jambi eskpres)