MUARASABAK, Sebagai salah satu jembatan penghubung, keberadaan jembatan penghubung Parit 9 Desa Siau Dalam boleh dikatakan dalam kondisi memprihatinkan. Sejak dibangun tahun 2010 lalu, hingga kini belum ada perbaikan di jembatan tersebut. Meskipun ada perbaikan, namun hanya perbaikan dalam skala kecil saja. Padahal jembatan ini sehari-hari dilalaui warga sekitar. "Kondisinya sudah condong, lantainya juga sudah banyak yang rapuh," ujar Suwarno, warga Parit 9 kemarin.
Menurutnya, jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan yang dipergunakan bagi anak-anak sekolah dan para petani sekitar untuk mengangkut hasil panennya. Namun kini karena kondisinya sudah rapuh lantai-lantainya maka para petani menggunakan perahu untuk menggakut hasil panennya. "Kalau untuk para pejalan kaki masih bisa, tapi kalau untuk membawa beban berat sudah tidak bisa lagi," keluhnya.
Terpisah, Wanto, siswa Parit 9 mengatakan hal yang sama, dengan kondisi jembatan saat ini dirinya harus ekstara hati-hati untuk melintasi jembatan tersebut. "Biasanya kalau sekolah kami bawa sepeda bisa dilalui, tapi kini karena jembatan rusak terpaksa harus jalan kaki," jelasnya.
Dengan kondisi ini dirinya sangat berharap pihak Desa maupun Kecamatan untuk segera memberikan perbaikan jembatan tersebut. Sehingga aktifitas petani, anak-anak sekolah kembali lancar dan tidak begitu terhambat. "Mudah-mudahan cepat diperbaiki sehingga bisa digunakan sebagaimana biasanya," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)