HAFAL ALQURAN: Muammar Riswan mengafal Al Quran satu hari satu halaman hingga akhirnya bisa hafal seluruh ayat Alquran.
Hafali Alquran Satu Hari Satu Halaman, Ingin Kuliah Di Mesir
UNTUK bisa menghafal 114 surat, 30 juzz dan 6.236 ayat dalam kitab suci Alquran, tentunya butuh perjuangan dan kesungguhan yang luar biasa, serta kesucian hati dan keimanan yang kuat. Inilah yang dilakukan oleh Muammar Riswan, seorang penghafal Alquran yang kini berhasil menghafal 30 juz ayat suci
ALQURAN adalah kitabullah yang diturunkan lafal dan maknanya kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran adalah kitab suci yang kekal abadi dan terpelihara serta dijaga oleh Allah SWT sampai akhir zaman.
Menghafal kitab suci Alquran merupakan hal yang paling mulia. Selain memiliki banyak keutamaan di akhirat, Allah juga berjanji akan meninggikan derajat mereka yang hafal Alquran dibanding para hamba-Nya yang lain.
Muammar Riswan adalah salah seorang penghafal Alquran atau Hafidz asal desa Sebukar Tanah Cogok (Tanco) Kerinci, yang telah berhasil menghafal 30 juz ayat suci Alquran.
Pria kelahiran Sebukar 7 Oktober 1994 ini sudah begitu dekat dengan ayat-ayat Alquran, semua surat dan ayat-ayat Alquran telah di hafalnya tanpa harus melihat dan membaca Alquran lagi.
Anak ke 2 dari tiga bersaudara pasangan dari Drs. Abdul Samad (Alm) dan Sairah, S.Pd ini menamatkan pendidikan nya di SD Sebukar pada tahun 2006, kemudian dirinya langsung hijrah ke Jambi pada tahun 2007 untuk menuntut ilmu agama di Pesantren Tahtul Yaman Jambi.
Di pesantren Tahtul Yaman ini lah cikal bakal dirinya bisa menjadi hafidz dengan hafalan 30 juz.
Saat wartawan koran ini menemuinya tidak ada kesan sombong sedikitpun di raut wajahnya, bahkan senyuman selalu mewarnai setiap perkataannya.
Riswan menceritakan tentang perjuangannya untuk menghafal Alquran, dirinya di wajibkan oleh gurunya untuk menghafal Alquran satu hari satu halaman, apabila tidak hafal akan di hukum oleh gurunya.
"Sehari wajib hafal satu halaman, kalau tidak hafal kena hukum," kata Riswan.
Pada awal masuk ke pesantren Riswan tidak langsung menghafal Alquran, tetapi 6 bulan awal dirinya belajar makhrijul huruf, tanda baca, hukum bacaan, dan pelajaran awal lainnya.
Setelah 6 bulan baru dirinya mulai pelajaran menghafal Alquran dengan guru-gurunya.
Setiap malam Riswan harus bangun sekitar pukul 02.00 untuk menghafal alquran, karena disaat itu lah saat yang tepat untuk bisa cepat hafal.
"Bangun sekitar jam dua untuk menghafal Alquran, karena jam segitu cepat masuk, dan cepat hafal," kata Riswan
Akhirnya setelah berjalan, 4 tahun dirinya berhasil menghafal 30 juz Alquran, dengan perjuangan yang cukup panjang dan cobaan-cobaan yang berat.
Itu semua bukanlah hasil kerjanya sendiri akan tetapi support dari keluarga, teman-teman, dan yang utama sekali adalah para gurunya.
"Saya sangat berterimakasih kepada guru-guru saya, kalau tidak ada mereka mungkin saya tidak menjadi seperti ini," kata Riswan.
Salah satu cobaan terberatnya adalah dengan meninggalnya ayah tercintanya sewaktu dirinya sedang belajar menghafal Alquran, bahkan Riswan tidak sempat untuk bertemu ayahnya.
Ada rasa untuk berhenti dan menyerah dari perjuangannya untuk menghafal Alquran, frustasi yang tinggi sempat menyelimuti perasaannya, untunglah lah dukungan dari ibu dan keluarga tercintanya akhirnya dirinya kembali bersemangat.
Riswan sempat memperdengarkan suara indahnya membaca lantunan ayat suci Alquran dengan membaca surat Annisa, Al Maidah tanpa membaca Alquran, luar biasa bacaan nya sesuai dan benar semua.
Setelah menamatkan pelajarannya di Pesantren, santri di wajibkan mebgabdi selama satu tahun, dan pengabdian tersebut telah selesai dilaksanakannya.
Cita-cita nya sekarang adalah melanjutkan kuliahnya di Al-Azhar Mesir, akan tetapi terkendala biaya.
Walaupun terkendala biaya Riswan tetap bertekad untuk melsnjutkan kuliahnya di Mesir, masalah biaya biarlah menjadi urusan Allah, Riswan mengatakan akan berangkat ke Mesir sesudah lebaran.
"Saya akan berangkat ke Mesir, sesudah lebaran nanti, mohon doanya," kata Riswan.
Masalah prestasi, sudah tidak di ragukan lagi, 5 kali dirinya mengikuti Musabakah Tilawatil Quran (MTQ) dirinya 4 kali mendapatkan juara 1 dan satu kali juara 2.
Penulis : MHD. FEBRIHARDINA / JE