KHURIN ANEKA PAVING: Haji Suparnom pemilik Khurin Aneka Paving, relief dengan model cetak pertama di Jambi
Pertama di Jambi, Hadirkan Relief Dengan Model Cetak
MENINGKATNYA geliat properti di Jambi beberapa tahun belakangan membuat banyak peluang baru bagi para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya. Haji Suparno (41) salah satunya. Lelaki yang tadinya bekerja sebagai kontraktor ini berani banting stir untuk memulai peruntungan di usaha di bidang relief model cetak.
JAMBI termasuk kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup pesat dalam bidang property. Kota yang tadinya dikenal sebagai kota penghasil komoditas sawit dan karet kini juga menarik beberapa investor untuk mengembangkan perumahan. Terbukti dengan semakin banyaknya perumahan-perumahan yang tumbuh di sekitar kota Jambi maupu didaerah.
Seiring dengan hal tersebut, permintaan pasar akan kebutuhan bangunan dan segala aksesorisnya juga ikut meningkat. Selama ini,masyarakat harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk ‘sekedar’ mempercantik rumah dengan tambahan seperti tiang teras, pagar beton, ventilasi udara dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan untuk menciptakannya dibutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar karena relief-relief tersebut harus dibuat secara manual.
Haji Suparno yang akrab disapa Pak Parno ini kemudian melihat ada peluang dibalik usaha tersebut. Dengan mencoba membuka usaha relief cetak yang mempertimbangan lebih hemat waktu dan bahan sehingga harganya dapat ditekan jauh lebih murah dibanding dengan relief ukir manual. Sebenarnya usaha ini sudah marak di gunakan di pulau jawa. Namun untuk di Jambi sendiri, dapat dikatakan ini merupakan yang pertama.
”Kalau selama ini memang terkenalnya mahal untuk membuat tiang dan relief karena memang membutuhkan waktu yang tak sebentar dan bahan yan gcukup banyak. Melihat usaha ini cukup baik untuk dikembangkan, sehingga saya mencoba mengembangkannya disini,” paparnya kepada media ini kemarin (20/8).
Ditemui di tempat usahanya yang berada di jalan depati purbo pematang sulur, usaha yang baru dirintis 5 bulan belakangan ini ternyata sudah banyak dilirik oleh masyarakat. Pelanggan yang datang pun tak hanya dari Kota Jambi saja, namun banyak yang dari daerah seperti Sungai Bahar, Tebo, Rimbo Bujang, dan beberapa daerah lainnya.
Tarno mengatakan, untuk perbandingan harga terbilang dapat menghemat hampir 50 persen. hal ini dikarenakan relief ceak menggunakan cetakan sehingga waktu pembuatan dapat dikatakan lebih cepat. Dan juga bahan bakunya lebih sedikit serta pengerjaannya yang terbilang lebih mudah dibanding pembuatan relief biasa.
‘’Perbandingan harganya misalnya pakai relief manual untuk tiang harganya bisa mencapai Rp 1,5 juta dengan relief cetak harganya bisa lebih ditekan menjadi sekitar Rp 700 ribuan. Sehingga sekarang sudah banyak perumahan yang beralih menggunakan produk kita,” paparnya.
Untuk pekerjanya, tarno sengaja membawa serta langsung para pegawainya dari pulau jawa. Saat ini lelaki kelahiran trenggalek 14 april 1972 ini memiliki sekitar 20 pegawai yang mampu mencetak rata-rata 40 produk perharinya. Pun untuk bahannya, sebagian ia memilih untuk langsung mengirim dari pulau jawa karena beberapa bahan baku yang dibutuhkan tak tersedia di jambi.
Dari pekerjaannya yang masih terbilang muda ini, ia mengaku meraup omset bersih sekitar10 hingga 20 juta rupiah sebulannya. “Usaha yang baru dirintis membutuhkan kesabaran. harapnnya kedepannya dapat berkembang lebih besar dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan karna itu merupakan hal yang paling membahagiakan karna dapat saling membantu antar sesama,” tandas lelaki tamatan aliyah ini. (*)
Penulis : YUNITA SARI. S