Diserbu Usai Senam, Dahlan Umpan Warga Main Kejar-kejaran

PUKUL 05.00 Wita, Sabtu pagi kemarin, situasi halaman Balaikota Kupang nampak tidak sepi seperti biasa. Pagi-pagi sekali, matahari belum muncul namun satu per satu warga mulai berdatangan berkerumun di halaman Balaikota. Mereka ingin ikut senam Dahlan Style bersama Meneg BUMN, Dahlan Iskan.

MENTERI BUMN Dahlan Iskan tiba-tiba muncul dari arah timur halaman yang disiapkan untuk panitia untuk Senam Dahlan Style. Menteri yang biasa tampil dengan sepatu kets kesayangannya itu nampak berdiri sebentar dan menyapa warga, "selamat pagi semuanya,"ujar

Dahlan disambut salam warga. Tak berlama-lama lagi, Dahlan yang nampak berkaos warna hijau kebiruan, langsung menuju podium, mengambil mike dan mengajak warga dengan sedikit memperkenalkan gerakan-gerakan senam yan terdiri dari tiga fase yakni pemanasan, inti kemudian ditutup dengan pendinginan.

Para instruktur yang didatangkan khusus dari ibukota memakai paduan kaos yang sama warna, hijau kebiruan langsung tampil di depan podium. Dahlan langsung memimpin senam yang konon diciptakan dan dipopulerkan karena rutinnya Dahlan senam pagi bersama warga di Monas Jakarta.

Kehadiran Mantan Dirut PLN bagai magnet yang terus menarik warga berdatangan memenuhi halaman depan Balaikota Kupang. Belum lima menit senam berlangsung, halaman berukuran sekira delapan ribu meter persegi itu sudah dipadati warga. Warga terus bergoyang mengikuti irama musik pengiring yang beragam, mulai dari musik rock, melayu, dangdut, india, poco-poco, hingga lagu daerah dan lagu barat.

Gerakan tubuh Dahlan dan para instruktur serta warga nampak kompak dan seirama, kadang seperti berdangdut, bergoyang rock, Melayu dan India. Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana nampak berada di barisan paling depan berdekatan dengan Wakil Walikota Kupang, Herman Man. Menyaksikan sebentar goyangan Herman di sampingnya, Untung Yoga seperti tak tahan menahan tawanya, Untung Yoga Ana berupaya menyerempret posisi Herman. Keduanya lalu tertawa lepas. Aksi dua pejabat berselera humor tinggi ini sempat mengundang tawa hadirin.
Ribuan warga pun terus mengayunkan badan, memutar badan, ke kiri ke kanan, ke atas ke bawah, ke samping dan akhirnya, senam pun hampir berakhir. Dahlan terlihat mencari mike.

"Senamnya masih harus belum selesai namun harus ke Kabupaten Belu maka kita langsung ke fase terakhir pendinginan,"ujarnya. Tujuh menit kemudian senam berakhir. Dahlan yang belum sempat melihat ke depan langsung diserbu dan dikerumuni warga mulai dari anak-anak sekolah sampai orang tua, perempuan maupun laki-laki.

Dahlan nampak tak bisa bergerak apalagi berlangkah dalam kerumuman warga yang hendak bersalaman dan minta pose bersama. Terus diserbu warga, Dahlan akhirnya ditolong beberapa security dan Pol PP Kota Kupang agar warga memberikan jalan. Semakin dilarang, warga seperti semakin bertempelan di dekat Dahlan.

Tiba-tiba Dahlan pasang jurus menghilang. Dahlan berhasil mengerjain warga dengan menunduk dan berlari ke luar dari sela-sela warga. Walau berusaha keluar dari lingkaran yang satu namun Dahlan kembali dijebak kerumumanan warga yang lain di sebelah. Tertawa lepas setelah sempat kerjain warga, Dahlan hendak mengambil langkah lari lagi namun warga kembali menjebak Dahlan berada di tengah dan sulit keluar.

Dahlan pun tetap tersenyum, bersemangat dan kembali menyapa warga. Menteri BUMN ini pun langsung berjalan bersama warga menuju ke sebuh mobil yang hendak menjemputnya. Warga nampak puas setelah berjabat tangan dan bersalaman dengan Pak Dahlan. Wakil Walikota Kupang, Herman Man kepada Timor Express, memuji senam Dahlan Style.

"Gerakan-gerakannya bagus membuat kita berkeringat. Ini contoh positif dari para pemimpin kita. Semoga senam Dahlan Style ini terus dilaksanakan di Kota Kupang," ujar Herman Man sambil bercanda, "Kalau bisa yang instruktur yang muda-muda supaya kami yang tua-tua juga semangat,"ujar Herman Man bercanda. Cindy Marlina, salah seorang siswi SMA sempat bertanya, "Kapan Pak Dahlan datang lagi untuk senam bersama kita di Kupang". ***

Penulis : LONGGINUS ULAN, Kupang