Akibat PETI, Lubuk Larangan Tercemar
MERANGIN, Warga Rantau Arai, Kecamatan Tabir Ulu, Merangin, Minggu (1/9), penen raya ikan di Lubuk Larangan, Sungai Tabir. Namun warga kecewa karena hasil tangkapan jauh menurun dari tahun sebelumnya.
‘’Ikan makin sedikit akibat air sungai yang tercemar. Mulai dari hulu sungai maraknya aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI),’’ tutur Kades Desa Rantau Arai, Nasir.
Saat panen, katanya, Lubuk Larangan di tahun-tahun sebelumnya, satu lukah (jaring alat penangkap ikan, red) yang dipasang, hasilnya bisa mencapai satu ton. ‘’Tapi kali ini, lukah warga yang dipasangkan kadang tak berisi sama sekali. Kondisi ini sudah terjadi tiga tahun belakangan,’’ ujarnya seraya berharap agar Pemkab Merangin bisa menjernihkan kembali air sungai yang sudah keruh sejak beberapa tahun terakhir ini.
Bupati Merangin, Al Haris yang ikut hadir diacara panen Lubuk Larangan mengatakan, Lubuk Larangan merupakan budidaya ikan turun-temurun yang mesti dijaga. ‘’Namun dengan berkurangnya hasil ikan dari Lubuk Larangan dibandingkan dari tahun sebelumnya, saya mengakui itu disebabkan dampak dari tercemarnya air sungai yang disebabkan aktivitas PETI. Kedepan saya minta orang yang tidak bertanggung jawab itu tak lagi melakukan kegiatan ilegal,’’ tegasnya.
sumber: jambi ekspres