Dukcapil Sebut, SAD Minta Didata

MUARATEBO, Temenggung Apung salah seorang Temenggung suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Sungai Inuman, Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo untuk mendata mereka. Pasalnya  saat ini mereka merasa belum diakui sebagai negara Indonesia.

“Kita meminta kepada pemerintah untuk mendata dan membuatkan KTP karena kami ini warga Indonesia juga,” kata Temengung Apung saat rapat sengketa lahan di Aula Bappeda Kabupaten Tebo kemarin.

Dikatakannya, saat ini ada sebanyak 61 Kepala Keluarga (KK) yang menentap di Desa Muara Kilis. “Kami minta tolong kepada Pemkab untuk mendata kami, karena kami selama ini sudah tertindas,” tambahnya.

Sementara terkait dengan permintaan SAD tersebut, Kabid Pengembangan kependudukan di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Sabli mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan dinas Sosnakertran. Mereka akan membentuk tim guna mendata SAD yang ada di Kabupaten Tebo ini

“Kita saat ini tengah membentuk tim, yang nantinya akan kita khususkan mendata SAD,” katanya kepada harian ini, Jum’at (20/9).

Sebelum tim tersebut dibentuk pihaknya menghimbau kepada kepala desa tempat berdiamnya SAD untuk ikut terlibat mendata SAD tersebut.

“Kita menghimbau kepada kepala desa, sekdes dan komunitas yang konsen mengurusi SAD untuk mendatanya sementara. Jika data sementaranya sudah ada nanti akan kita tindaklanjuti lagi,” sebutnya.

Sabli juga menjelaskan ada beberapa persoalan yang sulit saat mendata SAD. Selain persoalan tak menetapnya SAD di satu tempat, mereka juga tidak memiliki agama.

“Masalahnya sangat komplek, sementara saat ini sistem kita menggunakan komputerisasi, sistem manual saat ini sudah tidak ada lagi. Sementara SAD sukar menyebutkan hal-hal yang menurut mereka sakral terutama ada keluarga yang meninggal,” tandasnya.

sumber: je