TRANPORTASI : Jamaah Haji Indonesia bergantian memasuki bus Shalawat
yang sudah disiapkan tim layanan transportasi di Terminal Ghazza untuk
mengangkut jamaah pulang ke pemondokan usai Salat Isya berjamaah di
Masjidil Haram.
Jarak Pemondokan-Masjidil Haram 3 KM
Jamaah haji asal Jambi harus benar-benar menjaga fisiknya agar tetap fit menjelang melaksanakan ibadah haji yang wajib. Hal tersebut dikarenakan jarak anatara pemondokan kloter 2 dan kloter 3 ke Masjidil Haram hampir 3 KM.
Menurut Ketua Kloter 2 JCH asal Jambi, H Firdaus Firmansyah mengatakan bahwa jarak tempuh kloter 2 dari Masjidil Haram ke pemondokan mereka berjarak 3 KM. Jamaah akan memalui jalan yang begitu melelahkan. Pasalnya, jalan yang ditempuh terkadak mendaki dan menurun karena jalan naik turun.
“Kita tidak disediakan mobil, kita hanya jalan kaki dari hotel ke Masjidil Haram,” lanjutnya. JCH Kloter 2 menempati Hotel Wahda. Dimana hotel yang ditempati JCH cukup bagus. Karena memang jamaaah haji Indonesia tahun ini menmapti hotel berbintang tiga.
Seperti diberitakan sebelumnya, kloter 2 berada didaerah Jarwal dengan jarak tempuh 3 kilometer dari Masjidil Haram. Untuk wilayah ini akan diisi oleh JCH yang tergabung dalam kloter 2 Embarkasi Batam, dengan nomor maktab 19 yang berada dirumah nomor 506.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Kloter 3 JCH Embarkasi Batam, Wahyudi Abdul Wahab bahwa Kloter 2 sampai di pemondokan pukul 17.45 WAS dan ditempatkan di dua pemondokan yakni Bahutmah 915 dan Misfalah 924.
“setelah Salat Isya, jamaah langsung menuju Masjidil Haram dengan berjalan kaki yang berjarak 3 KM untuk melaksanakan umroh dan selesai pukul 01.00 dini WAS,” ujar Wahyudi saat dihubungi, Minggu (22/9).
Dikatakan Wahyudi bahwa saat mereka datang tidak ada bus yang bisa mengangkut mereka. “Tapi jika mau naik kenderaan haraganya bervariasi, mulai dari 2-5 real. Mudah-mudahan saata akan ke Masjidil Haram lagi ada bus, tapi secara umum jamaah senang karena bisa ke Masjidl Haram,” akunya.
Sementara itu setibanya di Makkah dan melakukan istirahat selama satu jam, JCH kloter 2 langsung melakukan tawaf Qudum atau Umrah. Namun, karena kondisi fisik yang tidak begitu Fit, sebanyak 21 JCH yang tergabung di kloter 2 terpaksa menggunakan kursi roda.
”Jamaah kita ada yang menggunakan kursi roda saat Tawaf dan Sai. Namun itu tidak menjadi kendala, karena telah dipersiapkan sebelumnya,” ungkap Ketua Kloter 2, H Frdaus Firamansyah, Minggu (22/9).
Dijelaskan, dari 21 JCH yang menggunakan kursi roda itu tetap mengikuti jalannya proses Tawaf dan Sai. Sebagian dari mereka disorong oleh keluarga mereka sendiri dan jamaah yang bersedia membantu.
Namun ada juga beberapa jamaah yang mengupah orang lain untuk mendorong kursi roda mereka.
sumber: je