Stadion Sepakbola Internasional Jambi

Posted on 2013-09-24 14:45:00 dibaca 5251 kali
Selamat terhadap PSSI, melalui Tim Garuda Jaya berhasil mengharumkan nama bangsa meraih prestasi tertinggi sebagai “champion” dalam ajang AFF under 19 th setelah mengalahkan Vietnam  melalui drama adu finalti dengan score 7 : 6. Rasa bangga, haru berbaur prihatin jika melihat pemain bolakaki Indonesia tersebut bertanding. Bagaimana tidak? Rasa bangga dan haru jelas setelah setelah 22 tahun tidak pernah berada di puncak kemenangan (paling tinggi sampai final dan jadi runner up), kini bisa sebagai juara. Prihatin pertama adalah tidak satu orangpun (no one) dari sebelas pemain dan pemain cadangan yang masuk dalam squad PSSI under 19 th tersebut terdapat putera Jambi. Padahal pemain direkrut secara obyektif dari seluruh Indonesia, ada Papua,  Aceh, Surabaya, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Sumbar bahkan Ternate. Prihatin kedua, kenapa di Jambi tidak pernah digelar pertandingan sepakbola internasional? Sementara Provinsi tetangga kita (baca : Sumsel) sering menyelenggarakan pertandingan internasional, bahkan sekaliber kabupaten Sidoarjo dan Surakarta saja bisa menyelenggarakan pertandingan internasional. 

Penulis berfikir, ada beberapa penyebab kenapa Sepakbola Jambi tidak maju-maju apalagi sampai mampu membawa pemainnya pada level internasional. Faktor pertama : Pengurus yang tidak terlalu serius. Kasus provinsi Jambi, incumbent gagal memenangkan pemilukada akhirnya berimbas mengundurkan diri jadi pengurus.  Insya Allah dengan bersedianya Sekda Provinsi Jambi menjadi ketua PSSI Jambi ada secercah harapan beliau mampu mengelimiinir kendala yang terjadi, seperti Roy Suryo perlahan tapi pasti polesan tangan dinginnya sebagai Menteri Olah raga mulai menunjukkan hasil, terbukti mulai bangkitnya kembali bulu tangkis Indonesia termasuk bola kaki.  Kedua : di Provinsi Jambi belum ada lapangan (stadion) bolakaki bertaraf internasional.  Paling yang bisa diandalkan lapangan KONI dan Persijam. Ada pemeo mengatakan jika lapangan sepakbolanya masih level desa, maka prestasi olahraganya juga selevel desa. Kalau  stadionnya levelnya daerah, paling tinggi prestasi yang dicapai juga level daerah. Bagaimana mau menggapai prestasi nasional, apalagi internasional.  Sedihnya lagi stadion sepakbola yang ada di provinsi Jambi pada saat pemilukada, pemilu legislative dan Presiden sering digunakan untuk tempat kampanye. Bayangkan semrawutnya.

Manfaat.
Pertama. Seandainya provinsi Jambi, sudah memiliki stadion Internasional maka pemain bolakaki di provinsi Jambi akan terbiasa bermain dalam nuansa fasilitas internasional, dust bisa sekali-sekali mengundang club-club internasional atau minimal di Jambi bisa ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pertandingan internasional karena memiliki stadion yang mumpuni.

Kedua. Dengan diselenggarakannya pertandingan sepakbola di provinsi Jambi, maka  secara ekonomi  dapat menguntungkan Pendapatan Asli Daerah, karena dampaknya bukan hanya income bertambah dari  hasil penjualan karcis, tapi efek domino terhadap tingginya tingkat hunian hotel,  tingginya kunjungan ke restorant  serta tempat-tempat souvenir,  oleh-oleh dan penganan asli daerah (baca : Dekranasda).

Harapan.
Dengan terpilihnya Sekda Propinsi Jambi sebagai ketua  PSSI Provinsi Jambi diharapkan mampu memperjuangkan anggaran pembangunan stadion sepakbola internasional di Jambi melalui APBD ataupun APBN. Hope dream comes true.

-------------------------------------
Penulis adalah Ketua STISIP  (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Nurdin Hamzah  dan Ketua Pelanta (NIA. 201307002).
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com