Diamuk Beruang, Sriati Luka Parah
MUARABULIAN, Salah satu binatang buas jenis beruang mulai membuat resah warga desa Bulian Baru, kecamatan batin XXIV. Pasalnya, warga Desa Bulian Baru menjadi korban amukan dua binatang buas tersebut. Mereka yakni Sriati (49), diamuk beruang saat sedang memotong karet bersama suaminya Pahtani.
BERUANG NGAMUK:
1. Kamis (3/9) pukul 09.00 WIB Sriyati pergi ke kebunnya di Desa Bulian Baru, Kecamatan Batin XXIV.
2. Setiba di kebun karet tersebut, dirinya mulai menyadap karet bersama dengan suaminya.
3. Saat menyadap karet, tiba-tiba seekor beruang menerkam Sriyati merobek kulit kepalanya, kaki serta tangannya.
4. Sang suami dengan sebilah parang menikam Beruang dan terluka bagian hidungnya.
5. Beruang pergi ke semak-semak belukar dan sampai sekarang belum diketemukan.
“Ibu saya diterkam beruang ketika sedang memotong pohon karet dikebun bersama bapak,” ujar Supriadi, anak korban.
Dijelaskan Supriadi, kejadian tersebut terjadi Kamis (3/10) sekitar jam 09.00 WIB Pagi. Dimana tiba-tiba beruang turun dari atas pohon dan langsung menerkam Sriati yang sedang memotong pohon karet.
“Beruang langsung menerkam ibu yang sedang motong karet, karena bapak ado di lokasi yang tidak jauh dari ibu. Bapak dengan cepatnya mengambil parang dan menebas salah satu beruang yang sedang menerkam ibu. Setelah beruang itu terkena parang bapak di bagian muncungnya, akhirnya beruang tersebut langsung melarikan diri ke semak-semak belukar,” jelas Supriadi.
Pantauan media ini rumah sakit Muarabulian, Sriati terbaring karena mengalami luka yang cukup parah dibagian kepalanya. Dimana dibagian kepalanya hanya tinggal tempurungnya saja. Sedangkan kulitnya sudah tidak ada lagi. Bukan itu saja di bagian betis kaki sebelah kanan mengalami luka robek yang cukup parah. Dan bagian lengan kedua tangannya mengalami luka akibat terkena cakar beruang.
Ditambahkan Supriadi, Sriati sempat dibawa ke puskesmas Jangga Baru untuk mendapatkan perawatan lebih cepat. Namun karena Sriati mengalami luka yang cukup parah akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum Hamba Muarbulian.
Supriadi bersama warga Bulian Baru berharap kepada pemerintah Kabupaten Batanghari dalam hal ini pihak BKSDA segera untuk menangkap beruang yang selama satu bulan terakhir ini sudah cukup meresahkan warga. “Kami berharap agar pemkab segera menangkap beruang terebut, jika tidak ditangkap maka kami akan langsung yang bertindak memburu untuk membunuh beruang itu,”harap Supriadi.
Sementara itu salah satu perawat di rumah sakit Hamba Muarabulian, ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini kami tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya Sriati dibawa kerumah sakit ini setelah dokter tidak masuk lagi. “Saat ini kami hanya memberikan obat seadanya seperti antiobiotik, bius, dan juga obat merah dan alkohol untuk bagian luka agar bersih dari kuman, karena dokter masuknya pagi,” ujarnya.
Namun ia telah berkoordinasi dengan dokter yang akan menangani Sriati. Dan hasilnya besok (hari ini ; red) dokter akan berjanji akan masuk untuk melihat kondisi Sriati.
sumber: je