Revis Asra, Doktor Biologi Termuda Unja
Suka Tanaman Sejak Kecil
BERJIWA entrepren pada dasarnya dapat diterapkan oleh setiap individu, ini dapat dilakukan mulai dari diri sendiri, terutama terhadap pekerjaan sehari-hari.
Dengan demikian, seseorang akan semakin mencintai pekerjaannya apabila menerapkan jiwa entrepren tersebut mulai dari diri sendiri. Hal ini pulalah yang diterapkan oleh Dr. Revis Asra, S.Si. M.Si, doktor termuda bidang Biologi Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Jambi (Unja).
Berjiwa entrepren mulai dari diri sendiri, sebut Revis akan menjadikan setiap individu bersemangat dalam melakukan pekerjaan. Dengan memiliki jiwa entrepren itu pulalah, orang akan melakukan upaya-upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dan pada dasarnya, jiwa entrepren tidak melulu harus datang dari seorang pengusaha, namun yang bekerja di instansi pemerintah juga dapat menerapkan hal itu.
“Berjiwa entrepren bisa diterapkan mulai dari diri sendiri, maka akan terlihat tujuan yang akan kita capai, itu pulalah yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” sebutnya.
Revis menceritakan, ia memperoleh Dokter termuda bidang Biologi Unja setelah menempuh studi di Universitas Andalas pada tahun 2009 hingga 2012.
Sebelumnya ia menjadi dosen Unja sejak tahun 2000 setelah menempus S2 di ITB Bandung lulus tahun 1999. Memilih bidang biologi hingga menyelesaikan studi Doktor bidang biologi karena dari kecil Revis mengaku suka dengan tanaman. “Dari kecil saya suka tanaman, sejak dari itulah saya terus mencintai bidang tanaman ini. Hingga pada saat kuliah S1 di Andalas, saya lebih menfokuskan pada bidang Biologi untuk melanjutkan hobi saya itu,” katanya.
Berbekal dari kegemarannya pada bidang tanaman tersebut, Revis sampai saat ini telah melakukan kajian tentang tanaman, diantaranya kajian tentang Etnobotani Tumbuhan Jernang oleh masyarakat lokal Jambi dan Suku Talang Mamak di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Selain itu, Revis juga meraih sejumlah penghargaan seperti lulusan terbaik program Pascasarjana Universitas Andalas wisuda tahun 2013.
Sebagai seorang istri dan ibu, ia mengaku membagi waktu dengan keluarga sangatlah penting, jangan sampai kepentingan keluarga tertinggalkan walapun disela kesibukannya sehari-hari. Maka dari itu pula, ia harus pintar membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Ini juga hal dasar entrepren yang diterapkan dalan kehidupan kelurga. “Keluarga dan pekerjaan itu sama pentingnya, kita harus bisa membagi waktu untuk keduanya,” imbuh wanita kelahiran 23 Januari 1973 ini.
sumber: je