Praja IPDN Wajib Ikut Tes CPNS
PARA praja Institusi Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) yang akan menyelesaikan studinya, kini tidak bisa langsung jadi CPNS. Mereka diwajibkan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD). Hanya saja untuk proses pengujian TKD-nya, menurut Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB) Tasdik Kinanto, akan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri.
"Mulai tahun ini, seluruh praja IPDN akan dites CPNS. Kenapa harus dites karena ini untuk memenuhi aspek keadilan saja. Apalagi dalam aturan MenPAN-RB setiap CPNS harus mengikuti tes baik tes kompetensi dasar maupun tes kompetensi bidang," terang Tasdik saat menerima praja IPDN di Kantor KemenPAN-RB, Senin (25/11).
Dijelaskannya, untuk tes ini proses penentuan kelulusan diserahkan kepada Kemendagri. Apakah akan diluluskan semuanya atau tidak. "Bisa juga yang belum lulus ditahan dan kalau lulus baru dilantik. Yang jelas, praja IPDN sebelum turun ke masyarakat harus dites lagi dan harus menguasai bahasa Inggris toefel 500," tegasnya.
Dia menambahkan, praja IPDN memang sudah dites sebelum masuk sekolah ikatan dinas. Namun, tes tersebut bukan untuk memenuhi persyaratan menjadi CPNS. "Jadi praja IPDN harus paham, tes masuk praja beda dengan tes CPNS. Sekolah ikatan dinas maupun tidak, sama-sama harus mengikuti tes CPNS," pungkasnya.
Mulai 2014, Setiap PNS Wajib Ikut Diklat
Mulai tahun depan, setiap PNS diwajibkan ikut diklat. Pendidikan ini sifatnya merata dan tidak pilih kasih. "Kami sedang menyusun kebijakan tentang kewajiban setiap pimpinan instansi untuk mengikutkan setiap PNS-nya dalam diklat. Prosesnya berjenjang dan kontinyu setiap tahun," kata Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB) Tasdik Kinanto di kantornya, Jakarta, Senin (25/11).
Seorang PNS, tambahnya, harus pintar. Kalau ilmunya tidak tambah lebih baik tidak menjadi PNS. Itu sebabnya perlu diberikan pelatihan kepada PNS agar bertambah ilmunya. Nantinya setiap pegawai akan dihitung jam pendidikannya.
"Selama ini hanya orang yang dekat dengan pimpinan saja yang diberi pelatihan. Mulai tahun depan tidak begitu lagi. Masing-masing pegawai akan diberikan pelatihan dalam bentuk apa pun agar tambah wawasan. Ini harus direncanakan. Jangan sampai uangnya habis untuk perjalanan dinas saja," bebernya.
Dijelaskan Tasdik, perjalanan dinas hanya digunakan orang-orang tertentu saja. Daripada hanya dinikmati segelintir orang, dana perjalanan dinas sebaiknya dilimpahkan untuk anggaran diklat.
sumber: jambi ekspres