Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Prov Jambi membantah keras semua isu berkembang, yang menyatakan harimau yang kini berkeliaran berasal-muasal dari kontainer yang jatuh saat dalam perjalanan dan berjumlah lebih daripada seekor.
‘’Harimau yang berkeliaran sejak Januari 2013 lalu hanya satu ekor. Ada yang menyebut jumlahnya 16 ekor dan terjatuh dari kontainer di Merlung. Semua itu tidak benar. Berita itu berkembang dari mulut ke mulut dan hanya membuat masyarakat resah,’’ bantah Kepala BKSDA Prov Jambi, Tri Siswo Rahardjo, saat jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Hotel Ratu, Kamis (14/3) siang.
Tri menegaskan, tak ada harimau yang jumlahnya lebih daripada satu ekor. Sekali lagi, tukasnya, harimau itu hidup solider. Saat mendapat khabar bahwa harimau berkeliaran di pemungkiman warga, tim langsung mengecek ke lapangan. Namun, setelah dicek ternyata yang benar hanya 30 %, sedangkan 70 % tak benar.
‘’Tak hanya itu, tim juga banyak menemukan jejak harimau yang sengaja dibuat-buat oleh orang tak bertanggungjawab. Soal isu kontainer yang jatuh, kita sudah cek juga. Saat turun ke lapangan, banyak sekali kita temukan warga yang salah duga. Kalau ada suara di semak saat menyadap karet atau memanen sawit, dikira itu suara harimau. Padahal, faktanya itu suara anjing,’’ tegas Tri.
Dengan jumpa pers ini, ujar Tri Siswo, dia mengharapkan semua media agar memberitakan kasus harimau ini dengan benar dan sesuai kenyataan. Jumpa pers dipimpin Ir Tri Siswo Raharjo (BKSDA Jambi) dan di hadiri Agus Budi (Kasubdit Pengawetan Jenis (Direktorat), Tony Sumampaw (Direktur Taman Safari Indonesia), Dolly Priatna (Forum Harimau Sumatra), Bastoni (Yayasan Pelestarian Harimau Sumatra), Wisnu Wahana, dan Sejumlah awak media.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto