Menjelang tahun baru, penjual terompet mulai menjamur. (Foto: Aldi Saputra).
Penjual Terompet Mulai Menjamur
Para pedagang di Kota Jambi banyak yang beralih profesi menjadi penjual terompet untuk memanfaatkan momen pergantian tahun. Salah satunya Purnomo (36), yang biasanya jualan meja lesehan di Jl Abunjani, Sipin.
Purnomo mengatakan, menjual terompet tahun baru sudah dia tekuni sejak 2 tahun terahir. Tiap menjelang Natal dan tahun baru dia selalu beralih menjual terompet. Bermacam terompet yang dia jual, mulai ukuran kecil hingga besar.
Terompet terbuat dari bahan kertas dan plastik ini ia jual dengan harga bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 20.000/buah. Terompet-terompet itu dipasok dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Namun, ada juga yang asli buatan Jambi.
"Terompet kita ambil dari Cirebon dan dikirim melalui bus ke Jambi. Kita hanya jual dengan sistem bagi hasil di sini. Hasilnya lumayan, jika untuk sampingan", ungkapnya.
Penjual terompet lainnya, Goto Ardianto (26), yang mengkal di Jl Urip Sumoharjo, Telanaipura, mengatakan dia bersama 3 rekannya sengaja datang ke Kota Jambi untuk memanfaatkan momen penyambutan tahun baru dengan menjual terompet.
Menjual terompet sudah dia tekuni sejak 4 tahun terahir hanya di saat menjelang Natal dan tahun baru. Dengan bermodal grobak, ia menjajakan berbagai macam terompet yang dibuatnya sendiri dengan harga Rp 10.000 - Rp 35.000.
"Kita dari Cirebon sengaja datang ke Jambi untuk jualan trompet. Terompet kita rakit di sini", ungkapnya.
Menurut Goto, menjual terompet tahun baru cukup menghasilkan. Saat ini dia baru mampu menjual sekitar 10 terompet per hari. Tapi, saat puncak malam tahun baru nanti diprediksi bisa laku ratusan buah.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.