Miliaran Dana APBD Nganggur
Mendekati akhir tahun anggaran, diperkirakan ada miliaran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 yang menganggur alias tak terserap. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan guna memicu pertumbuhan ekonomi 2013 tersebut tidak teralokasi dengan baik.
Jumlah Penyerapan APBD
1. Batanghari : 90 persen
2. Muarojambi : 95 persen
3. Kerinci : 76 persen
4. Tanjabar : 100 persen
5. Tanjabtim : 75,3 persen
Dari data yang diperoleh media ini di beberapa daerah, persentase dana yang tidak terserap beragam. Ada yang lima persen, tujuh persen dan 10 persen.
Kabag Keuangan Pemkab Batanghari, M Azan sendiri memperkirakan 90 persen dana APBD akan terserap dengan baik. ‘’Namun data ril belum bisa kita pastikan," ujar Kabag Keuangan, M Azan.
Menurutnya, untuk mengetahui data ril keseluruhan serapan anggaran dari tiap SKPD, pihaknya harus terlebih dahulu melihat laporan dari tiap SKPD.
Ditambahkannya, batas waktu hingga tanggal 26 Desember 2013 mendatang. Agar setiap SKPD pada waktu yang telah ditentukan agar menyerahkan laporan kegiatan selama tahun 2013. "Jika pada tanggal 26/12 laporan sudah masuk semua, baru akan bisa kita hitung data ril nya," ungkapnya.
--batas--
24 Persen Anggaran Tak Terserap Kab. Kerinci
Dari Kerinci sendiri dilaporkan, sampai 31 November 2013 total serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci sebesar 76 persen atau terserap Rp 640,7 miliar dari jumlah APBD Rp 842,9 miliar APBD.
Kabag Administrasi Pembangunan Pemkab Kerinci Askar Jaya mengungkapkan perihal itu. Dia mengatakan, SKPD tertinggi serapan anggarannya adalah Kantor Perizinan Terpadau Satu Pintu dan Penanaman Modal, yakni 94 persen. Kemudian Inspektorat 84 persen disusul Badan Ketahanan Pangan 83 persen.
Sementara itu Dinas Pendidikan penyerapan anggarannya sudah 79 persen, Dinas Pertanian juga 79 persen dan Dinas Kesehatan 78 persen serta Dinas Pekerjaan Umum 71,10 persen. "Yang terendah di Kecamatan-kecamatan. Kalau SKPD seperti di BPBD yakni serapan anggarannya baru 55 persen," ungkapnya.
Sementara itu pelaksanaan kegiatan fisik rata-rata diatas 81,7 persen. "Fisik lebih tinggi dari anggaran, karena ada kegiatan fisik yang tinggal pembayarannya saja," ucapnya.
Pemkab Kerinci kata Askar menargetkan penyerapan anggaran tahun 2013 ini diatas 90 persen. "Tahun 2012 lalu penyerapan anggaran dan fisik digabung, yakni 94,41 persen dengan anggaran belanja fisik sebesar Rp 337,8 miliar," terangnya.
Disebutkannya, pengelolaan keuangan di SKPD-SKPD di Kabupaten Kerinci semakin membaik. Buktinya "Pengelolaan keuangan semakin membaik," pungkasnya.
--batas--
5 Persen Anggaran Tak Terserap Kab. Muarojambi
Dari Kabupaten Muarojambi dilaporkan bahwa pada tahun 2013 ini hanya sekitar 5 persen anggaran yang tidak terserap oleh SKPD di Lingkup Kabupaten Muarojambi.
Itu artinya dari total anggaran sebesar Rp. 1,085 Triliun hanya sekitar 50 Miliar kegiatan yang tidak terlaksana, nilai ini terbilang kecil mengingat besarnya porsi anggaran yang tersedia tersebut.
"Semua kegiatan berjalan lancar dan baik, paling hanya ada 5 persen yang tidak terealisasi oleh SKPD, hal ini sebenarnya juga kami pertanyakan kenapa tidak terlaksana," ujar Samsul Bahri Ketua Komisi B DPRD Muarojambi
Tahun ini juga porsi anggaran terbesar ada di Dinas PU dengan pembangunan Infrastruktur dan dinas pendidikan serta Dinas Kesehatan. "Itu baru laporan sementara namun untuk pastinya yaitu tanggal 20 Desember nanti baru dapat direkapitulasi proyek mana saja yang tidak terjalankan," tandas Samsul.
--batas--
100 Persen Anggaran Terserap Kab. Tanjab Barat
Kabupaten Tanjab Barat di tahun 2013 diperkirakan tidak mengalami surlplus maupun defisit anggaran. Kepala Bagian keuangan Setda Tanjab Barat menyebutkan total dana yang dianggarkan di tahun 2013 seluruhnya diserap Pemkab.
"Anggaranya pas-pasan. Tidak ada defisit atau surplus karena semua yang dianggarkan memang digunakan semua," ujar Jeter Simamora, Kabag Keuangan Setda Tanjab Barat ditemui sejumlah awak media di ruanganya,
Ditanya soal rincian, Jeter sendiri belum bisa menjawab total dana yang diserap dari APBD tahun 2013. Menurutnya, rincian serapan tersebut ada pada masing-masing SKPD. Hingga saat ini, Jeter juga belum bisa menyebutkan total serapan anggaran karena laporan kegiatan belum sampai kepada pihaknya.
"Totalnya saya kurang ingat karena itu harus pakai data riil. Soal pembangunan ada di bagian administrasi pembangunan atau bisa juga Dispenda kalau menyangkut PAD," ujarnya singkat.
Terpisah, Kabag Humas Setda Tanjab Barat Teguh S Sos mengatakan belum bisa menyebutkan kondisi Tanjab Barat apakah surplus atau defisit. Menurut Teguh hal ini belum bisa dipastikan mengingat saat ini belum habis masa tutup buku anggaran sehingga masih ada transaksi pengeluaran dan penerimaan.
"Sekarang belum bisa kita sebut defisit atau surplus. Soalnya pengeluaran dan penerimaan masih berjalan. Jadi baru bisa diketahui angka fit nya setelah tanggal 31 itu," kata kabag Humas Tanjabbar.
Sementara Mohamad Saleh, Kabag Administrasi Pembangunan Setda Tanjab Barat memprediksi bakal ada surplus APBD tahun 2013. "Saya rasa ada Surplus APBD dalam bentuk silpa. Biasanya didapat nanti kalau ada yang tidak selesai kegiatan fisik," ujar Mohammad Saleh.
Sayangnya, M Saleh sendiri tidak berani membeberkan lebih lanjut realisasi pembangunan fisik di kabupaten Tanjab Barat. Menurutnya, kebijakan tersebut biasanya dikeluarkan satu pintu melalui Sekda Tanjab Barat ataupun Wabup pejabat yang lebih berkompeten.
Namun, M Saleh menegaskan realisasi fisik biasanya lebih besar dibanding realisasi keuangan karena biasanya banyak kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu. "Terakhir kita sudah ada rapat koordinasi realisasi pembangunan. Sekitar 70 persen SKPD sudah menyampaikan laporan bulan November. Yang belum ada dari Kecamatan yang lokasinya jauh," imbuh M Saleh.
"Kalau dalam kota Dinas PU yang sering terlambat, mungkin karena volume kerjaanya banyak. Bulan ini juga belum. Terakhir masuk laporan bulan Oktober, untuk fisik memang sudah diatas limapuluh persen," pungkasnya.
Sayangnya, baik Sekda Tanjab Barat maupun Kadispenda Tanjab Barat belum bisa berhasil dikonfirmasi media untuk memperoleh keterangan lebih lanjut. Menurut pegawainya, Sekda dan Kadispenda sedang tidak ada ditempat karena menghadiri pertemuan di kantor DPRD Tanjab Barat.
sumber: jambi ekspres