Tak Tahu Hari Ibu, Bekerja Sehari Penuh

MENJADI seorang kuli bukanlah pilihan hidup bagi Rosmina. Tetapi kenyataan itu harus dijalaninya demi sesuap nasi dan penyambung hidup. Terkait hari ibu, apa komentarnya?

Rosmina terlihat sedang berbaring di salah satu lapak milik pedagang di Pasar Angso Duo saat disambangi wartawan media ini, Minggu (22/12). Terlihat keletihan yang amat sangat di mata nenek renta tersebut.

Nama Rosmina memang sudah tidak asing bagi para pedagang di Pasar Angso Duo, pekerjaannya sebagai kuli untuk mengupas kulit bawang dan menyortir cabai sangat dibutuhkan oleh para pedagang di Pasar Angso Duo.

Walaupun pekerjaan tersebut terlihat ringan dan hanya dengan duduk saja, akan tetapi pekerjaan tersebut tetap membuat wanita berumur 68 tahun ini terlihat letih dengan pekerjaannya.

Nenek kelahiran Bandung Jawa Barat 13 Desember 1945 ini telah bekerja menjadi kuli di Pasar Angso Duo sejak puluhan tahun yang lalu. "Sudah lebih sepuluh tahun dek," kata Rosmina.

Nenek 5 cucu ini memulai aktivitasnya di Pasar Angso Duo sejak pukul 07.00 Wib. Siapa pun pedagang yang butuh tenaganya untuk menguliti bawang dan menyortir cabai akan dilayaninya.

Dengan sabar Ibu 2 anak ini, duduk di tengah gundukan bawang dan cabai untuk melakukan pekerjaannya, tidak peduli walaupun badan letih oleh faktor umur, dan tangan yang gemetar karena capek yang mendalam. ‘’Dari pagi sampai sore dapat upah sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu,’’ ujarnya.

Rosmina baru pulang dari sekitar 17.00 Wib sore, dengan membawa hasil yang tidak seberapa didapatkannya itu. Mengenai adanya Hari Ibu, Rosmina tidak tau bahwa ada hari ibu. "Karena susah tidak tahu ada hari ibu, tidak ada hari ibu untuk kita," kata Rosmina.  (*)

Penulis : MHD. FEBRIHARDINA / Jambi Ekspres