PLN Diduga Mark Up Tagihan Pelanggan
MUARATEBO, Untuk kesekian kalinnya warga mengeluhkan tagihan listrik yang tiba-tiba saja membengkak tanpa alasan yang jelas dari pihak PLN Rayon Muara Tebo. Jika sebelumnya warga Desa Pulau Temiang, Kecamatan Tebo Ulu dan warga Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah mengeluhkan pembengkakkan tagihan listrik tersebut. Kali ini hal serupa kembali dialami warga Simpang Niam, Kecamatan Tengah Ilir. Mereka menilai pihak PLN diduga membengkakkan tagihan listrik.
Salah seorang warga Simpang Niam yang namannya rahasiakan menyebutkan, di Tebo listrik sering mati, beban listrik juga tidak bertambah. Seharusnya tagihan listriknya berkurang bukan bertambah. “Ini kan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Jangan-jangan pihak PLN mark up tagihan listrik tersebut," cetusnya.
Sebelumnya tagihan listrik hanya mencapai Rp 150.000 perbulan, tetapi tiba-tiba ada tagihan yang mencapai Rp 500.000 hingga Rp 700.000 perbulan. Listrik di Kabupaten Tebo sering mati, seharunya tagihan listrik semakin berkurang bukan justru malah semakin mahal.
Sementara itu Ruly salah seorang staf di PLN Rayon Muara Tebo mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan petugas di lanpangan. Kesalahan sering terjadi pada saat petugas mencatat stand amper, hal tersebut tidak sepenuhnya kesalahan dari mereka saja, bisa saja kesalahan tersebut juga berasal dari sistem PLN yang error. “Ada juga kemungkinan pada pihak pelanggan yang belum membayar sisa tagihan yang lama," katanya.
Dikatakannya lagi, apabila tagihan membengkak tersebut merupakan kesalahan PLN, kami akan mengurangi tagihan listriknya dibulan selanjutnya. Kami tidak akan mengembalikan uang pelanggan, tapi kami akan mengurangi tagihan listrik dibulan selanjutnya," pungkasnya.
sumber: jambi ekspres