Warga Sungai Rambut Minta Dibuatkan Turap

MUARASABAK, Karena berlokasi di pinggir Sungai Batanghari, maka warga Desa Sungai Rambut pun meminta dinas terkait untuk dibuatkan turap. Hal ini dilakukan agar ketika debit air sungai mengalami kenaikan, tidak ikut menggenangi rumah warga.

‘’Berkuranganya daratan disebabkan abarasi (pengikisan) tanah yang dibawa air sungai ketika terjadi kenaikan debit air. Apalagi Desa ini terletak di pinggir sungai yang arusnya deras dan bergelombang," tutur Suhaimi, warga setempat.

Menurutnya, gelombang sungai berasal dari angkutan gelombang angkutan sungai seperti kapal motor dan speedboat, yang setiap harinya melintasi Desa Sungai Rambut. ‘’Dulu sungai Batanghari yang berada di Desa lebarnya sekitar 100 meter, namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Sungai Batanghari bertambah lebarnya menjadi 200 meter lebih. Rata-rata Desa Sungai Rambut menggalami abrasi  2,5 meter pertahun," paparnya.

Wilayah Desa Sungai Rambut yang menjadi pemukiman warga saat ini, akunya,  tinggal tersisa  20 meter dari bibir sungai. Jika dibiarkan terus menerus begini kemungkinan  diperkirakan dalam waktu 10 tahun abrasi akan sampai kerumah warga.

‘’Dulu pernah diajukan untuk  pembuatan turap ke Pemkab untuk menanggulangi abrasi tersebut, namun sampai sampai saat ini belum juga dikabulkan,’’ tandasnya.

sumber: jambi ekspres