Para Bupati Saingi HBA
Pertarungan politik pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi 2015 mendatang hampir dipastikan akan berlangsung sengit.
Ini menyusul bermunculannya calon gubernur kuat yang diprediksi akan bertarung memperebutkan kursi yang saat ini diduduki oleh Hasan Basri Agus (HBA). Para kandidat yang sudah mencuat akan bersaing dengan HBA sebagai incumbent tersebut masih mempunyai pengaruh, jaringan dan modal politik yang cukup kuat pula.
Diantaranya Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola, Bupati Tebo Sukandar, Bupati Muarojambi Burhanuddin Mahir, Bupati Tanjung Jabung Barat Usman Ermulan dan Bupati Sarolangun Cek Endra termasuk Walikota Jambi Sy Fasha.
Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad saat dimintai tanggapannya menuturkan, dari aspek strategi politik, kemampuan mereka cukup lumayan. Karena sudah mampu menaklukan Pilkada di kabupaten masing-masing. Dan bahkan ada kandidat yang sudah memenangkan Pilkada 2 kali seperti Usman Ermulan dan Burhanuddin Mahir yang tentunya juga mempunyai mesin politik cukup kuat. Namun kekuatan mereka hanya tertumpu di daerah masing-masing dan belum menyeluruh se-Provinsi Jambi.
--batas--
“Kalau total menang tidak mungkin. Kalau mayoritas di daerahnya bisa saja karena mereka menguasai birokrasi selain itu juga dia dari daerah itu. Dilihat dari usaha sementara yang mereka lakukan itu tidak terlalu massif di wilayah lain, mereka ini tidak cukup usaha untuk mensosialisasikan diri,” tuturnya.
Untuk itu, menurut Jafar, mereka belum punya basis di banyak tempat. Sedangkan waktu untuk sosialisasi sudah sangat sempit. Karena hari pemungutan suara Pilgub diperkirakan April 2015.
“Tidak cukup banyak waktu yang tersisa untuk menyaingi tokoh yang duluan popoler. Kemungkinan besar bupati yang mau maju itu berharap menjadi pendamping. Usaha yang luar biasa yang mereka lakukan itu tidak tampak. Kalau hanya sosialisasi biasa saja itu sudah lewat sama HBA dan Zumi,” ujarnya.
Untuk itu ia menyarankan, terlebih kepada bupati yang sudah menjabat 2 periode, mereka tidak punya pilihan lain selain melakukan sosialisasi yang maksimal jika ingin serius maju. Karena kebutuhan untuk popularitas sangat penting. Ini untuk memastikan masyarakat bisa kenal dia dengan baik.
“Tetapi tidak bisa hanya cukup sekedar kenal biasa saja, orang harus tahu apa yang telah dilakukan. Misalnya seperti HBA dulu populer, karena Sarolangun dianggap bisa berubah secara instan. Itu harus dikomunikasikan dengan masyarakat seantero Jambi ini tidak hanya di daerah mereka saja,” katanya.
Pertarungan semakin terbuka dan bergerak liar, setelah Zumi Zola putra mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin (ZN) hampir dipastikan ikut maju. Pasalnya, kehadiran Zumi tidak bisa dipandang sebelah mata, memberi warna dalam percaturan perebutan BH 1. Terlebih lagi, bila ZN turun tangan atau bermain di belakang layar memenangkan anaknya tersebut. Peta politik akan berpengaruh dan tidak bisa pungkiri bahwa dia sudah memenangkan 2 kali Pilgub.
Dengan jaringan dan kepiawaiannya, cukup menjadi modal, Apalagi pendukung setianya tetap masih ada. “Jadi sentralnya masih pada dua tokoh ini, HBA dan Zumi Zola,” sebutnya.
Mengenai pendukung dikatakannya, Zumi Zola ini kebanyakan dari pemilih pemula yang hanya melihat popularitasnya. Sementara HBA banyak didukung oleh kalangan akademisi, birokrat dan kalangan terpelajar lainnya. HBA dianggap lebih pengalaman dan lebih matang. “Segmen pemilih keduanya ini sudah jelas berbeda. Untuk itu Zumi harus bisa tampil menjadi sedikit lebih tua dan HBA tampil menjadi lebih muda, lebih enerjik,” tukasnya.
Siapapun yang menjadi pemenang nantinya, dialah orang yang memainkan strategi paling jitu. Termasuk dalam memilih calon wakil. Dari aspek politik, Cagub lebih diuntungkan bila wakilnya dari daerah maupun asal yang berbeda.
“Sangat penting itu memperhatikan unsur sosiologi dalam pemilihan pasangan. Karena pemilih itu yang dipertimbangkan unsur sosiologis yang terdiri dari budaya, faktor wilayah, komunitas. Itu sangat menentukan dalam menarik pemilih,” pungkasnya.
sumber: jambi ekspres