Illustrasi

BBM Naik, Pedagang dan Nelayan Menjerit

Posted on 2014-11-19 20:46:38 dibaca 1564 kali

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL - Pasca diumumkannya kenaikan BBM beberapa hari lalu, Kini mulai berdampak dikalangan masyarakat menengah kebawah khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu  seperti nelayan tradisional, Tukang Ojek, pengusaha angkutan Umum, pedagang bahkan pembeli.   

Pasalnya, kenaikan harga barang dan produksi akibat naiknya harga BBM mulai dirasa masyarakat. Salah satunya para nelayan tradisional dikualatungkal. Akibat naiknya harga BBM jenis Solar, dari sebelumnya 5500 per liter, kini naik menjadi Rp 7500 per liter. Harga itu hanya tersedia di Pom bensin tidak berlaku di pedagang eceran.

Jelas kenaikan ini menimbulkan efek dominan baik terhadap pedagang ikan maupun pembeli terutama bagi ibu rumah tangga. Disamping penghasilan yang tidak sebanding dengan biaya pengeluaran, memaksa para nelayan sementara memakirkan pompongnya.

Wak Mis (42) salah satu nelayan tradisonal mengatakan, Meski baru satu malam pasca diumumkannya kenaikan harga BBM dari pemerintah pusat. Dirinya bersama rekan nelayan lainnya sudah mulai kelimpungan mencari Solar ditingkat pengecer.

"sekarang susah, harga BBM naik sedangkan hasil penjualan masih seperti biasa tidak diimbangi dengan kenaikan harga BBM. Parahnya lagi hasil tangkapan ikan juga sekarang lagi sepi. Jelas hal ini memaksa kami gantung jaring untuk sementara. Mengharap uluran pemerintah daerah memecahkan mencarikan solusi untuk kami,” keluhnya.

Bukan hanya nelayan, Dasep seorang tukang Ojek juga mengatakan, saat ini mulai kesulitan mengais rejeki. Nyaris sama dengan nasip para nelayan, harga BBM jenis Bengsin kini sudah mencapai Rp 10 ribu perliter ditingkat pengecer, sedangkan penghasilan kini sudah mulai berkurang. Bahkan terkadang masih ada masyarakat yang tidak mengerti akan naiknya harga BBM yang masih memberikan tariff seperti sebelumnya.

“saya ingin naikan tarif yang biasanya Rp 3000 menjadi Rp 5000 sekali jalan untuk jarak dekat. Namun saya takut dak dapat pelanggan, kalau kayak gini terus mau makan apa anak istri saya. Mana masih mikir kontraan rumah, kredit motor, sekolah anak dan biaya hidup ke 4 anak saya. Saya harap pemerintah daerah ataupun pusat mengerti nasib masyarakat seperti kami,” kata bapak empat anak ini.  

Hal senada juga dituturkan Rani salah satu pedagang sayuran dipasar tradisonal Parit satu Kualatungkal. Yani mengatakan, kenikan juga berdampak dengan harga sayuran dan bahan pokok lainya. Dijelaskanya seperti harga komoditi Cabai merah dan hijau kini harga cabai merah mencapai Rp 100 ribu perkilo. Bukan hanya cabai beras, tepung telur dan dan Lima bahan pokok lainya juga kian meroket.

"terkadang saya juga kasian sama konsumen hususnya pelangan saya. Dengan harga naik otomatis pembeli sekarang sedikit sepi, omset kami juga menurun. Bahkan dalam dua hari belakangan stok kami tidak laku terlual.  Terpaksa kami jual dengan harga biasaya.” Pungkasnya.

(Sun)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com