Salamatul Fitri

Kesetaraan Gender dan Pluralisme Menyesatkan Umat

Posted on 2015-01-22 11:36:40 dibaca 4028 kali

Oleh : Salamatul Fitri*

Wabah pluralisme telah melanda negeri ini beberapa tahun silam. Paham ini bahkan telah mendarah daging di setiap jiwa umat muslim. Mereka seolah memahami hakikat yang sebenarnya dan melaksanakannya tanpa mengetahui hukum dari kegiatan tersebut. Hal ini semakin nyata tampak di masyarakat, dimana salah seorang Dosen di salah satu IAIN yang ada di Indonesia mengajarkan paham tersebut kepada mahasiswa. Beliau mengajarkan hubungan antara laki-laki dan perempuan di dalam agama Kristiani dan pembelajaran tersebut di lakukan dalam tempat ibadah mereka.

Hal ini mengindikasikan bahwa wabah pluralisme telah mendera kalangan mahasiswa bahkan hal tersebut diajarkan oleh dosen mereka. Kesetaraan gender yang di ajarkan juga tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dimana dalam Islam laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajibannya masing-masing sesuai fitrahnya. Islam memandang perempuan sebagai kehormatan yang wajib di jaga. Sedangkan laki-laki adalah pemimpin yang wajib menjaga kehormatan wanita. Kesetaraan gender yang diajarkan tersebut sejatinya merupakan cara untuk mengajarkan pluralisme dan kebebasan antar umat beragama.

Pluralisme tidak dapat di tolelir dalam Islam karena Islam tidak pernah mengajarkan hal tersebut. Islam membebaskan non muslim beribadah sesuai agamanya dan kita tidak di perbolehkan untuk ikut di dalam kegiatan agama mereka. Memasuki tempat ibadah mereka juga dilarang apalagi kita memahami dan belajar tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam agama mereka. Hal tersebut tentu sudah melewati batas toleransi yang selama ini telah di ajarkan Rasulullah kepada setiap umatnya. Dimana beliau pernah diminta oleh kaum Quraisy untuk menyembah berhala yang mereka sembah sebagai gantinya mereka akan masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat. Tetapi Rasul menolak dengan tegas, “Bagi ku agama ku dan bagi mu agama mu (QS. Al-Kafirun:6). Begitulah pesan Rasulullah kepada kita bahwa Islam dan non-muslim itu sangat berbeda jauh dan tidak perlu di campur adukkan dalam segi akidahnya,

Sangat miris jika kita bandingkan dengan kondisi Muslim saat ini. Namun satu hal yang harus dipahamai bahwa paham pluralisme tidak akan ada jika aturan Islam di terapkan secara kaffah di negeri ini dalam naungan Khilafah Rasyidah. Khilafah akan mampu menjaga akidah umat tanpa di campur adukkan dengan agama lain. Khalifah juga akan mampu membendung semua problematika yang melanda umat saat ini. Hanya dengan sistem Khilafah lah semua permasalahan umat yang terjadi akan terselesaikan dan segala hal yang bertentangan dengan aturan Islam dapat di tindak lanjuti dan bahkan tidak akan ada kembali di masa depannya. Wallahu’alam Bishshowab.

*Salamatul Fitri Mahasiswa FKIP Biologi Universitas Jambi

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com