Salamatul Fitri

Buku Kontroversi Saatnya Belajar Pacaran; Menyesatkan!

Posted on 2015-03-01 20:46:27 dibaca 3704 kali

Oleh : Salamatul Fitri

Beredarnya Buku “Saatnya Belajar Pacaran” menuai kontroversi di masyarakat. Hal ini disebabkan karena isi dari buku tersebut yang mengajarkan remaja untuk pacaran dan bebas melakukan hubungan yang di luar batas kewajaran. Buku tersebut berisi berbagai bab yang menjelaskan bagaimana pacaran yang bebas dan boleh melakukan perbuatan yang di luar batas kewajaran yaitu perilaku seks. Buku ini telah beredar sejak 2010 dan baru sekarang ditindak lanjuti. Faktanya buku ini telah terjual berjuta eksemplar dan tidak bisa dibayangkan berapa banyak remaja yang telah membaca dan bahkan telah mengadaptasi buku ini.

Berbagai konten yang ditampilkan buku  ini  nyatanya sangat bertolak belakang dengan kehidupan yang semestinya. Perilaku seks dini  yang  seharusnya  tidak harus di ajarkan kepada para remaja tetapi dijelaskan secara gamblang dalam buku ini. Remaja tidak sewajarnya diajarkan hal semacam itu karena akan mengindikasikan bahwa mereka diperbolehkan melakukan tindakan tersebut jika satu sama lain menyetujuinya. Hal ini mengindikasikan semakin banyaknya ajakan perilaku liberal di tengah masyarakat. Dimana remaja diajarkan kebebasan yang tidak sewajarnya. Kebebasan yang akan membawa dampak negatif kedepannya.

Fakta yang ada menunjukkan bahwa pemerintah yang diharapkan mampu melindungi anak dan generasi penerus dari konten yang menyesatkan justru sebaliknya malah menjungkirbalikkannya. Justru dari program pemerintah tentang pendidikan seks dini yang harus diberikan kepada setiap remaja dan anak-anak malah memberikan celah bagi para aktivis liberal untuk menyebarkan pendidikan seks dini versi mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa program pemerintah yang dilakukan untuk melindungi generasi penerus justru menjadi bumerang dan mampu dimanfaatkan oleh aktivis liberal untuk mengusung ide yang disampaikannya.

Pendidikan seks usia dini tidak seharusnya diajarkan kepada remaja dan anak-anak tanpa pengawasan yang ketat baik dari pemerintah, sekolah dan orang tua. Program yang selama ini digaungkan ternyata dimanfaatkan sebagian pihak untuk menggaungkan pemahaman mereka dan nyatanya akan menjerumuskan generasi penerus dalam pergaulan bebas. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika aturan islam mampu diterapkan dalam kehidupan bernegara. Hanya dengan menerapkan aturan islam lah semua problematika umat akan teratasi. Seorang Khalifah akan mampu menjalankan kewajibannya dan mampu membendung segala hal yang mampu merusak generasi penerus bangsa.

Islam memandang seks bebas tanpa ikatan pernikahan alias zina sebagai tindakan maksiat dan kriminal. Seks bebas alias zina akan berbahaya dan mengancam masyarakat. Karena islam dengan tegas menyatakan bahwa seks bebas alias zina adalah haram dan perbuatan keji yang harus dijauhi. Sesuai dengan firman Allah SWT : Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan jalan yang buruk (TQS.Al-Isra:32). Larangan mendekati zina bearti larangan untuk semua hal yang mampu mengarahkan dan menyerukannya. Karena itu berbagai media cetak, audio, visual dan berbagai bentuk yang tersebar dimasyarakat harus di jauhkan dari masyarakat. Selain itu islam juga akan mewajibkan Negara untuk memupuk keimanan dan ketakwaan pada diri masyarakat sejak dini. Hanya dengan penerpan sistem Islam lah umat bisa terlindungi dari perilaku seks bebas dan ini semua hanya bisa terwujud di bawah naungan Khilafah ar-Rasyidah. Wallahu’alam Bishshowab.

*Salamatul Fitri Mahasiswa FKIP Biologi Universitas Jambi

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com