Pakai Cincin Bisa Juga Syirik

Posted on 2015-03-07 20:22:27 dibaca 4446 kali

Oleh Abd.Mukti,S.Ag

    KEINDAHAN dan kemolekan batu akik benar-benar telah menghipnotis masyarakat Tanah Air termasuk masyarakat Jambi. Tanpa mengenal  status sosial, baik tua-muda, laki-laki perempuan, pejabat maupun rakyat biasa, semuanya terkena “demam”  cincin dari batu akik itu. Jari-jari manis masyarakat kini sudah hampir semuanya terselip cincin.

     Tak heran jika di banyak daerah diadakan lomba atau kontes cincin batu akik. Dari berbagai jenis asesoris dari perut bumi ini dilombakan.Pengunjungnya pun cukup meriah seperti layaknya pasar. Dan panitianya bukan saja dari para aktifis perkumpulan batu akik, tapi juga dikomandani oleh Pemda setempat.

     Empat belas abad yang lalu,Baginda Rasulullah SAW juga memakai cincin. Tapi, cincinnya tidak sekedar berfungsi sebagai perhiasan yang dipakai di jari manis tangan Rasul, tapi juga berfungsi sebagai stempel surat yang dikirim kepada penguasa ajam (non Arab). Di cincinnya  itu ada tertulis lafadz  “Muhammad”, “Rasul” dan “Allah”.

     Agar tidak terjerumus dalam kesesatan, seyogyanya  setiap pemakai cincin memperhatikan sedikitnya tigal hal. Yaitu: tidak boleh menganggap bahwa cincin itu mempunya magis atau bertuah;  orang lelaki haram memakai  cincin dari emas; dan jangan sampai masuk dalam kategori pemboros yakni harganya sangat mahal sampai ratusan juta dan bahkan milyaran rupiah.

 Punya Magis

     Setiap pemakai cincin jangan sekali-kali menganggap atau berkeyakinan bahwa cincin yang dipakainya itu mempunyai magis atau bertuah, yakni mempunyai kekuatan yang dapat mendatangkan manfaat atau keuntungan serta dapat menolak madharat atau bala. Hal ini dapat menjerumuskan pemakainya dalam kesyirikan atau musyrik, satu dosa besar yang tak terampuninya oleh Allah SWT. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS.An-Nisa : 48).

      Syekh Abdul Rahman As Saady dalam bukunya, Benteng Tauhid  menegaskan sbb.:“Termasuk yang  dapat merusak tauhid adalah meminta berkat (tabarruk) kepada seseorang atau mengusap-usap tubuhnya dan mengharapkan berkah daripadanya. Atau mencari berkat di pohon-pohon, batu-batu dan lain-lain. Bahkan Kabah sendiri tidak boleh mengusap-usapnya dengan tujuan mencari berkah” (hal.9).

     Umar bin Khathab ra. Ketika mencium Hajarul Aswad pernah berkata :”Sesungguhnya aku tahu, bahwa kamu adalah sebuah batu yang tidak dapat memberi manfaat dan madharat. Kalau bukan aku pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu”.

     Untuk itu, jika seseorang memakai cincin dan mengambil berkat daripadanya dapat merusak tauhid, atau syirik. Nampaknya,fenomena ini tidak sedikit terjadi di masyarakat kita.Sebagian masyarakat berkeyakinan bahwa dengan memakai cincin, dagangannya dapat cepat laris terjual. Dengan memakai cincin, perjalanannya dapat selamat sampai tempat tujuan. Dan lain-lain fenomena kesyirikan yang disebabkan oleh akidah atau keyakinan yang salah akibat mempercayai sesuatu benda mempunya magis atau tuah.Hal ini tentu karena minimnya ilmu agama, sehingga sangat rentan dari kesyirikan.

 Cincin Emas Haram Bagi Laki-Laki

     Walau kita termasuk orang yang hobi memakai cincin, jangan sekali-kali kaum lelaki memakai cincin dari emas. Sahabat Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah memegang sutra dengan tangan kanannya dan emas dengan tangan kirinya, kemudian beliau bersabda,Sesungguhnya, dua benda ini haram untuk kaum lelaki di kalangan umatku.” (HR. Abu Daud, An-Nasai, Al-Baihaqi, dan Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Albani).Dalam riwayat lain terdapat tambahan, “… Halal bagi wanita di kalangan umatku.” (HR. Turmudzi)

     Ibnu Abbas ra, juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah melihat ada seorang memakai cincin dari emas. Beliaupun bergegas melepasnya dan membantingnya, sambil bersabda, “Kalian sengaja mengambil sebongkah bara api neraka dan kalian letakkan di tangan kalian.”

     Setelah Rasulullah SAW pergi, ada sahabat yang menyarankan kepada orang ini, “Ambil cincin itu, bisa kamu manfaatkan untuk yang lain.” Namun pemilik cincin yang baik ini justru menjawab, “Demi Allah, tidak akan aku ambil cincin itu selamanya, sementara Rasulullah SAW telah membuangnya.” (HR. Ibn Hibban dalam shahihnya, Syuaib Al-Arnauth mengatakan, Sanadnya shahih).

     Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin alAsh bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda,”Barangsiapa dari umatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya emas di surga. Dan barangsiapa dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya sutera di surga.” (HR. Ahmad)

Haram Pemborosan

    Pemborosan artinya membelanjakan harta, atau membeli sesuatu tanpa dipikirkan kegunaanya. Termasuk dalam hal membeli cincin yang akan dipakainya. Harganya sangat mahal, mungkin ratusan juta dan bahkan milyaran rupiah. Ini tentu masuk dalam kategori pemborosan. Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang boros. Pemboros-pemboros sudah dicap oleh Allah sebagai teman setan. Jadi orang-orang yang boros kelakuannya sama dengan setan dan cocok menjadi teman setan.

   Rasulullah SAW telah memberikan contoh kepada kita untuk tidak boros. Mulai dari pakaian yang dipakainya, hartanya dan lain sebagainya. Nabi Muhammad SAW tidak pernah boros bahkan memanfaatkan apa-apa yang masih bisa digunakan.

     Perbuatan boros adalah gaya hidup gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan harta, uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan saja. Dengan terbiasa berbuat boros seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang dhuafa di sekitarnya,sulit membedakan antara yang halal dan yang haram,mana boleh mana tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya. Allah SWT menyuruh kita untuk hidup sederhana dan hemat, karena jika semua orang menjadi boros maka suatu bangsa bisa rusak atau hancur."Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan".(QS.Al-Isra : 26-27).

     Karenya, agar kita selamat, tidak terjebak dalam lembah kemaksiatan dan kesyirikan,maka kita harus rajin-rajin belajar agama, terutama akidah Islam yang bersumber dari Alquran dan Hadis Rasulullah SAW

 

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com