Wako Fasha Isi Waktu Liburnya Dengan Bersilaturahmi Bersama HKK Jambi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Sebagai sebuah kota besar, Kota Jambi hadir sebagai rumah bagi berbagai suku bangsa, ras, agama dan budaya. Juga sebagai pusat ibu kota provinsi dan pusat pemerintahan, Kota Jambi tentunya akan menjadi magnet berkumpulnya keragaman dan kemajemukan.

Di Kota Jambi heterogenitas adalah suatu keniscayaan. Sejarah membuktikan bahwa, sejak kota ini berdiri, berbagai suku bangsa, ras dan agama hidup rukun berdampingan dalam harmoni. Kota Jambi telah mampu membuktikan dirinya menjadi kota yang nyaman dan aman bagi setiap penghuninya. Itulah kebanggaan terbesar bagi masyarakat Kota Jambi.

Selain sikap saling menghargai dan menghormati yang merupakan kunci utama terjaganya persatuan dan kesatuan, faktor kepemimpinan juga turut menentukan terciptanya harmoni dalam keberagaman. Kepercayaan dan dukungan masyarakat kepada pemerintah dan pemimpinnya, tentu saja akan membawa ritme pembangunan ke arah yang positif. 

Hal tersebut yang rupanya senantiasa dijaga oleh Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha dalam membangun Kota Jambi. Persatuan dan kerukunan antar etnis, suku bagsa dan agama, senantiasa dijaga dalam ikatan silaturahmi. 

Minggu (30/7), Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha mengisi waktu liburnya untuk menghadiri silaturahmi Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) Provinsi Jambi, bertempat di Gedung HKK Komplek Pesantren Asad Seberang Kota Jambi. 

Kegiatan silaturahmi masyarakat Kerinci tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Jambi H. M. Nasir, Ketua HKK Provinsi Jambi H. Ramli Taha, Ketua HKK Kota Jambi H. Salman Alfarisy, dan tokoh masyarakat Kerinci di Jambi.

Wali Kota Fasha menyampaikan, bahwa berbagai suku bangsa, etnis dan agama yang ada di Kota Jambi adalah aset yang sangat berharga dan menjadi modal dalam membangun Kota Jambi.

"Keberagaman yang ada di Kota Jambi selama ini bukan menjadi ancaman, sebaliknya justru menjadi kekuatan luar biasa. Berbagai suku bangsa, agama dan etnis selalu bersinergi, bersama bahu membahu membangun Kota Jambi. Itulah uniknya Kota Jambi dibanding daerah lainnya," Ujar Fasha

Fasha juga mengungkapkan bahwa, sebagai umarro (pemimpin) di Kota Jambi, sudah menjadi kewajiban bagi dirinya untuk menjaga stabilitas agar terhindar dari perpecahan, serta dapat menghimpun keberagaman dan mengeratkan berbagai komponen masyarakat dalam ikatan silaturahim. Oleh karena itu dirinya sangat menyambut positif dan menyempatkan diri untuk hadir di setiap ajang silaturahmi berbagai etnis yang ada di Kota Jambi.

"Kegiatan silaturahim ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk berkumpul kembali, mempererat tali silaturahim yang mungkin selama ini kita tinggalkan karena kesibukan masing-masing. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mensyukuri nikmat persaudaraan dan ajang melepas kangen akan kampung halaman". Ujar Wali Kota Fasha.

Wali Kota Fasha juga berharap agar masyarakat yang berasal dari berbagai suku bangsa dan etnis di Kota Jambi, tetap bersatu berkontribusi membangun dan mendukung program pembangunan Kota Jambi di berbagai sektor.

"Kami harapkan masyarakat yang berasal dari berbagai suku bangsa yang ada di Kota Jambi dapat memberikan kontribusi positif, bersama membangun Kota Jambi. Pemerintah tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa kontribusi dari masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Mari bersama membangun Kota Jambi agar lebih dan makin baik lagi." Ujar Fasha.

Sebagai kepala daerah, Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha telah teruji dan diakui berhasil membangun rasa bangga dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Berdasarkan hasil survey lembaga survey independen, pada tahun 2017, tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan hasil pembangunan  sebesar 86,70 persen, dibandingkan dengan hasil survey yang sama pada tahun 2013 dengan indeks sebesar 27 persen.

Selain itu survey juga menunjukkan indeks rasa kebanggaan masyarakat menjadi warga Kota Jambi pada tahun 2017 sebesar 97 persen lebih tinggi dari hasil survey serupa pada tahun 2013 yang hanya menghasilkan indeks rasa bangga sebesar 30 persen. (*/wan)