Informasi Harga Sawit dan CPO di Jambi Pekan ini, Baca di Sini

JAMBIPUDATE.CO, JAMBI - Harga Tandan Buah Segar (TBS) di Provinsi Jambi membawa angin segar bagi petani sawit. Pada pekan ini, harga sawit kembali mengalami kenaikan. Dua minggu terakhir, harga TBS diakui memang mulai meranjak naik.

" Dalam beberapa pekan terakhir, harga TBS terus naik walaupun hanya beberapa angka naik dari harga TBS pekan lalu," kata Agusrizal, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.

Ia mengatakan, pekan lalu harga TBS berada di angka Rp. 1.794, sedangkan untuk harga TBS pekan ini naik beberapa rupiah diangka Rp 1.797. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat periode 23 Februari – 1 Maret 2018.

"Harga TBS naik Rp 3 untuk usia tanam 10 tahun-20 tahun dengan Indeks K 89,34 persen,"ujarnya.

Ia menyebutkan, ada kenaikan, pada periode ini TBS usia tanam 10-20 tahun menjadi Rp 1.797, sementara harga rata-rata CPO Rp 7.710 dan Kernel.Kenaikan yang perlahan namun pasti tersebut, tentu saja membuat para petani kelapa sawit berbahagia.

Roy Asnawi, Ketua Apkasindo, menyampaikan para petani senang dengan kenaikan harga TBS. Dirinya juga berharap keadaaan yang sama terus berlangsung dan harga bisa semakin melambubg tinggi lagi.

"Untuk harga rata-rata CPO sekarang mengalami kenaikan dari sebelumnya menjadi Rp 7.710 dan harga inti sawit atau Kernel mengalami penurunan menjadi Rp 6.153," jelas Roy.

Ia menambahkan, untuk sawit usia tanam tiga tahun harga pada periode ini Rp 1.402. Sedangkan usia tanam empat tahun harganya Rp 1.498, usia lima tahun Rp 1.567. untuk usia tanam enam tahun harga untuk periode ini Rp 1.632.

Selanjutnya usia tanam tujuh tahun Rp 1.673, sedangkan usia tanam delapan tahun harganya Rp 1.709 dan untuk usia tanam sembilan tahun Rp 1.742. Untuk usia tanam 10-20 tahun naik menjadi Rp. 1.797. Harga tandan buah segar usia tanam 21 sampai 24 tahun harganya saat ini rp1.743 dan untuk usia tanam 25 tahun harganya 1.664.

Ditambahkan oleh Darmawan, Kasi Pemasaran Hasil Perkebunan Provinsi Jambi mengungkapkan, kenaikan harga sawit sebesar Rp 37. Hal ini karena memang penentuan ekspor minyak dan cenderung naik untuk ke depannya. Walau kenaikannya sedikit demi sedikit. (yni)