Asap tebal menyelimuti Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, saat pertandingan Liga 1 2019 antara Kalteng Putra melawan Persebaya, kemarin (13/9).

Efek Kabut Asap bagi Tim Liga 1, Pemain Serasa Berlaga di Pegunungan

Posted on 2019-09-15 17:00:45 dibaca 4993 kali

JAMBIUPDATE.CO,– Tabung oksigen itu disiapkan di ruang ganti stadion. Kapasitasnya 1.000 cc. Begitu jeda laga, satu per satu pemain Kalteng Putra menjalani terapi oksigen.

”Kata para pemain, mereka seperti main di kawasan pegunungan yang oksigennya tipis,” kata Elwizan Aminudin, dokter tim Kalteng Putra, kepada Jawa Pos.

Padahal, Jumat malam lalu (13/9), saat melawan Persebaya Surabaya, Kalteng Putra main di kandang sendiri, Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Namun, akibat kepungan kabut asap, terapi oksigen itu diperlukan.

Menurut Elwizan, kondisi berkabut asap itu sangat tidak ideal. Efek dari menghirup udara yang sudah tercemar tersebut memang tidak akan langsung terlihat. Tapi, dampaknya untuk jangka panjang cukup berbahaya.

”Akan mengganggu saluran pernapasan. Karena kami (Kalteng Putra, Red) selalu berlatih di sini (Palangka Raya, Red), jelas akan jadi masalah,” katanya.

Kabut asap sudah pasti juga mengancam para pejuang pemadam api seperti Komandan Rayon Militer (Danramil) Bunga Raya, Siak, Riau, Peltu Nababan. Berbulan-bulan dia harus bertarung dengan api dan asap. Dengan hanya berbekal kain penutup wajah.

Misalnya yang terjadi di Lahan Usaha 1 Paket A Dusun Sri Mersing, Kampung Jatibaru, Bunga Raya. Lahan itu terbakar sejak Jumat pagi (13/9).

Para pemadam mulai bekerja pukul 7 pagi. Berhenti untuk salat Duhur di siang hari. Setelah api padam pun, mereka masih terus berpatroli di sekitar gambut-gambut kering.

Untuk menjaga kondisi tubuh, Nababan mengandalkan teh yang direbus dengan serai. ”Malam hari (minum, Red) STMJ (susu, telur, madu, jahe, Red). Itu saja, insya Allah sehat,” katanya.

Elwizan juga meminta para pemain menjaga pola makan. Selain itu, istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk memelihara kondisi tubuh. ”Karena semua bergantung imun dalam tubuh. Kalau imun kuat, pemain akan tetap sehat meski menghirup banyak asap,” katanya.

Gelandang Kalteng Putra Takuya Matsunaga juga mengaku terbantu dengan terapi oksigen yang diberikan oleh dokter tim. Apalagi, dia baru satu pekan berada di Palangka Raya. ”Masih harus adaptasi dengan cuaca,” ucap dia.

Para pemain tim tamu jelas terganggu dengan kondisi Palangka Raya.

Saat turun dari bus setibanya di stadion, kiper Persebaya Miswar Saputra tampak mengenakan masker.

Rekan setimnya, Misbakus Solikin, juga terganggu untuk urusan pandangan di dalam lapangan. ”Memasuki sekitar menit ke-80, kabut asap kian tebal. Tapi, kami setim sudah sepakat tidak akan sambat (mengeluh, Red),” kata pemain berposisi gelandang itu seusai laga yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : gus/tau/c11/ttg

Sumber: JawaPos.com
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com