Peduli Sesama, IW Sambangi Kediaman Elisa Bocah 7 Bulan yang Didiagnosa Penyakit Flapfaring dan Atresia Ani

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Kepedulian sosial dalam Islam merupakan manifestasi akhlak dan bagian dari ketakwaan seorang Muslim. Hal itulah yang selalu dilakoni oleh Ivan Wirata.

Kepedulian pria yang akrab disapa IW ini terhadap sesama memang tak perlu diragukan lagi. Tekadnya untuk memberikan banyak manfaat bagi banyak orang sepertinya terus ia lakukan hingga saat ini.

Senin (21/10), Anggota DPRD Provinsi Jambi Komisi III ini mengunjungi kediaman Elisa Azhara, bocah berusia 7 bulan yang didiagnosa penyakit Flapfaring (tanpa langit-langit mulut) dan Atresia ani (tanpa lubang anus), di Desa Pematang Gajah RT 12 Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.

Muraimah, ibu kandung dari Elisa, menuturkan, jika Dirinya melahirkan Elisa pada hari Jumat, 22 Maret 2019 lalu di Rumah Sakit Islam Arafah dengan persalinan normal.

"Waktu itu, Elisa lahir dengan berat badan 2,9 kg. Namun, pihak rumah sakit mendiagnosa Elisa tidak memiliki langit-langit mulut," katanya.

Hal ini membuat Dirinya syok dan stress. Dia pun mengaku terus berfokus pada cara pemberian ASI untuk Elisa yang lengan kondisinya tersebut tidak dapat mengisap ASI sebagaimana bayi pada umumnya.

"Saya harus aruserikan ASI setiap dua jam dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke dalam hidungnya," jelasnya.

Selain itu, semakin hari badan Elisa semakin menguning dan perutnya semakin membesar. Dirinya pun mengaku waktu itu baru menyadari kotoran BAB Elisa hanya sebesar kotoran cecak.

"Kotoran tersebut keluar dari lubang vaginanya Saat saya dan adik saya memeriksa Elisa dengan teliti, kami sungguh terkejut saat mengetahui bayi saya itu tidak memiliki lubang anus," ungkapnya.

Waktu itu, Elisa pun segera dibawa kembali ke RS Islam Arafah. Pihak rumah sakit memeriksa dan akhirnya merujuk ke RS. DR. Bratanata. Namun, pihak RS. DR. Bratanata menyatakan bahwa biaya operasi pembuatan lubang pembuangan kotoran di perut Elisa akan memakan biaya yang sangat besar.

"Biayanya kurang lebih Rp 20 juta. Saya tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan biaya tersebut,. Kami pun masih menumpang tempat tinggal di rumah adik Saya," imbuhnya.

Dirinya pun berusaha meminta bantuan kepada sejumlah pihak, termasuk kepada Bupati Muaro Jambi Masnah Busro. Namun, hingga kini belum mendapat jawaban.

"Berat Elisa pun sempat menyusut menjadi 2 kg. Sementara untuk bisa dioperasi, Elisa harus dalam kondisi berat badan 8 kg," jelasnya.

Sejauh ini, Dirinya berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Elisa agar bisa dioperasi. "Sekarang beratnya sudah perlahan naik jadi 4,5 kg," tukasnya.

Sementara itu, Ivan Wirata, menyebutkan, jika Dirinya mendapat kabar ini dari pesan yang dikirim oleh salah satu kerabat Elisa melalui media sosialnya.

"Kalau Saya tidak ada kegiatan di kantor, Saya memang selalu turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi," kata IW anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Batanghari-Muari Jambi ini.

Dirinya mengaku, akan berbuat semaksimal mungkin dengan kapasitasnya untuk ananda Elisa Azhara yang menurutnya anak yang cantik dan ceria tanpa sedikitpun diraut wajahnya menahan rasa sakit.

"Sungguh luar biasa perjuanganmu nak. Semoga Allah memudahkan jalannya, mengangkat penyakitmu dan engkau tumbuh besar menjadi anak sehat dan sholehah," katanya.

Selain memberikan bantuan pengobatan Elisa, IW pun mengaku akan berupaya mencari donatur untuk membiayai operasi Elisa tersebut.

"Sangat diharapkan bantuan dari kawan - kawan yang dermawan untuk membantu biaya praoperasi dan membantu mendoakan kesembuhan Elisa," jelasnya.

Saat ini, Ivan meminta kepada Muraimah, untuk bagaimana berusaha menaikkan berat badan Elisa menjadi 8 kg untuk bisa dioperasi. "Nanti Saya juga koordinasi dengan kawan-kawan Dapil di dewan untuk mencarikan solusinya," tukasnya. (wan)