Mendikbud Nadiem Makarim diharapkan memberikan perhatian pada nasib guru honorer.
JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengajak semua jenjang pemerintahan memberikan kepercayaan kepada guru-guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ajakan itu disampaikan Nadiem di hadapan 37.756 guru yang hadir dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019 dan HUT PGRI-ke74, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/11).
Dalam menjawab tantangan reformasi pendidikan di tengah keberagamanan budaya hingga birokrasi di Indonesia, kata Nadiem, harus ada keselarasan dalam satu gerakan yang didukung dari atas dan bawah. Gerakan dari akar rumput ini diyakininya akan mampu menggerakkan kapal besar bernama Indonesia.
Dia mengharapkan para guru sudah mulai mengambil peran perubahan yang didukung oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah.
"Saya ingin mengubah paradigma kepemimpinan yang tadinya itu sebagai sebagai penguasa, atau pengendali, atau regulator menjadi paradigma kepemimpinan yang melayani. Mulai minggu depan saya berharap sekali kepsek dan pengawas kita menanyakan apa yang bisa saya lakukan untuk Anda (guru) sehingga bisa bertugas lebih baik. Dengan begitu, kita bisa merubah paradigma kepemimpinan, yakni paradigma kepemimpinan yang membantu,” bebernya.
Dia juga menceritakan pengalamannya berbincang-bincang dengan guru-guru yang berkunjung ke Jakarta maupun yang ditemui di daerah. Ia mengaku, perbincangan dengan guru menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Buah pikir dan nasehat para guru, seolah mengubah tantangan yang ia rasakan menjadi lebih ringan dan berujung pada optimisme.
Ada guru di Sulawesi yang mengajak murid-muridnya keluar kelas ke perkebunan untuk mengenali kata-kata. Mengenali benda-benda alam dengan kosakata adat dan kosakata Indonesia untuk meningkatkan ilmu bahasanya. Ada guru di Jakarta yang telah mencetuskan program informatika melalui mainan-mainan yang sifatnya mendidik, walaupun itu bukan dari kurikulum.
Ada sekolah di Kalimantan yang setiap minggunya dan setiap bulannya mengatur orangtua murid datang ke kelas bukan hanya untuk belajar tetapi juga ikut berpartisipasi dalam kurikulum.
"Ini adalah langkah-langkah nyata yang sudah terjadi di Indonesia. Marilah kita bertepuk tangan untuk seluruh guru penggerak Indonesia maju,” tuturnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi, menuturkan, tema HGN tahun ini sejalan dengan tema yang diangkat Kemendikbud yaitu Peran Strategis Guru dalam Menggerakkan Perubahan.
"Intinya bahwa kami semua menyambut perubahan dan sama-sama berkomitmen memajukan pendidikan nasional, berintegritas, dan sungguh-sungguh," terangnya saat menyampaikan sambutan pada peringatan HGN 2019 dan HUT PGRI tersebut.
Di momen puncak peringatan HGN dan HUT PGRI ini, kata Unifah, PGRI adalah mitra strategis pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pendidikan nasional. "Kita mendorong guru untuk berubah tapi pemerintah juga (harus) semakin baik memperbaiki layanan pendidikannya, sehingga selaras _nyambung_ satu sama lain. Kami mengajak daerah-daerah bersama-sama menyelesaikan permasalahan guru," ujarnya.
“Apresiasi kami sampaikan kepada Mas Menteri yang mendorong kreativitas guru di dalam kelas dan mendorong kemerdekaan belajar. Jika semua guru bergerak dengan tanggung jawab masing-masing, meningkatkan profesionalisme dan menjaga integritas, memperlakukan siswa setara tanpa perbedaan, menjaga toleransi, menyejukkan Indonesia dengan ketulusan dan kasih sayangnya yakinlah SDM unggul, Indonesia maju dapat terwujud,” tambahnya. (esy/jpnn)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com