BPJS Kesehatan.

IKM Minta Penundaan Bayar Iuran PLN Hingga BPJS

Posted on 2020-04-13 14:06:24 dibaca 3358 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Imbas pandemi virus corona atau Covid-19 telah memukul Industri Kecil dan Menengah (IKM) sektor makanan. Omzet mereka terjun bebas hingga 90 persen.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Gati Wibawaningsih menyampaikan, dengan kondisi demikian, mereka meminta sejumlah keringanan dari pemerintah. Di antaranya bantuan dari pemerintah berupa bantuan modal usaha, penundaan pembayaran kredit perbankan, stabilisasi harga bahan baku agar kembali seperti semula, dan adanya intervensi pemerintah pusat untuk menjamin ketersediaan bahan baku hingga ke daerah, terutama gula pasir.

Selain itu, diharapkan bantuan dari pemerintah baik hibah maupun pinjaman, penundaan pembayaran iuran PDAM dan PLN, keringanan pembayaran BPJS karena karyawan dirumahkan, penundaan pembayaran pajak, hingga subsidi biaya pengiriman untuk penjualan online, terutama untuk Indonesia Bagian Timur yang mengalami kendala pada mahalnya biaya kirim. “Nampaknya kondisi ini berlaku di sebagian besar pelaku IKM makanan,” kata dia dalam keterangannya, kemarin (12/4).

Ia menyebutkan, IKM sektor makanan sedang membutuhkan dukungan pasokan bahan baku untuk dapat terus beroperasi. Sebab, dampak pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang sangat besar bagi para pelaku usaha, termasuk di Indonesia. “Data yang kami terima, yaitu pasokan bahan baku IKM makanan sulit didapat dan harganya saat ini terbilang meningkat,” ujar dia.

Adapun beberapa harga bahan baku yang melonjak tersebut, di antaranya adalah harga kedelai dari Rp6.700 menjadi Rp8.500, di mana kedelai saat ini masih mudah ditemui di Pulau Jawa, namun di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi, kedelai mulai sulit dicari.

Kemudian gula pasir, harganya naik dari Rp12.500 per kilogram (kg) menjadi Rp18.000 per kg, bahkan ada yang mencapai Rp21.000 per kg di Kota Palu. “Ada pembatasan pembelian gula pasir maksimal 3 kg. Jika ingin membeli kemasan bulk besar, harus di distributor dan dalam jumlah yang besar sekali,” ucap dia.

Meroketnya harga juga terjadi pada bahan baku gula rafinasi, dari Rp9.000 menjadi Rp11.000, kemudian harga buah-buahan yang meningkat sekitar 20 persen, dan bahan baku susu segar naik dari Rp6.500 per liter menjadi sampai Rp8.500 per liter.

Selain itu, harga jahe merah turut naik hingga melebihi 100 persen ,yakni dari Rp35.000 per kg menjadi Rp70.000 per kg, bahkan mencapai Rp130.000 per kg di Kota Palu. Untuk harga bawang putih juga tak luput dari kenaikan harga, yakni dari Rp35.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg.

Terpisah peneliti INDEF Ariyo Irhamna mengatakan, seharusnya pemerintah harus menggratiskan apa yang diinginkan pelaku IKM yang tengah kesulitan di tengah wabah corona saat ini. Bantuan pemerintah saat ini sangat dibutuhkan mereka untuk bisa bertahan hidup dan menghidupi para pekerjanya.

“Menurut saya bukan penundaan tetapi harus digratiskan sebab IKM makanan merupakan industri kebutuhan primer dan mendapat dampak yang cukup signifikan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” pungkas dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (12/4).(din/fin)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com