Presiden Indonesia Ke-7 Jokowi Bersama Presiden Indonesia Ke-6 SBY.
JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana membandingkan era Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu menjabat presiden dan era Presiden Joko Widodo.
Era Presiden SBY, kata dia. Hanya 2 kali BBM mengalami kenaikan harga. Dan, 1 kali mengalami penurunan.
Sementara untuk PNS dan TNI-POLRI mendapat kenaikan gaji setidaknya 9 kali. Adapun era Presiden Jokowi, hanya ada kenaikan harga BBM, tercatat 7 kali mengalami kenaikan.
"Era Presiden SBY, gaji PNS dan anggota TNI-POLRI naik 9 kali dengan kisaran 15-19 persen, dan dua kali kenaikan BBM serta satu kali penurunan harga BBM," ujar Cipta Panca Laksana, dikutip dari unggahan twitternya, @panca66 (5/9/2022).
Panca menambahkan, era Jokowi BBM naik 7 kali dalam 8 tahun, gaji PNS dan anggota TNI-POLRI hanya naik 2 kali itupun kisaran 5 persen.
"Fakta!," tegasnya.
Di luar masalah gaji PNS dan TNI-Polri, sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden. Memang, BBM telah mengalami kenaikan harga sebanyak 7 kali.
Hal itu belum termasuk dengan hitungan peralihan BBM penugasan dari Premium ke Pertalite yang sama-sama mengalami penyesuaian harga.
Sejak 2014-2016, Jokowi 7 kali mengubah harga BBM bersubsidi. Premium tercatat 4 kali mengalami kenaikan harga, dan 3 kali mengalami penurunan harga.
Sementara itu, Solar mengalami 2 kali kenaikan harga, dan telah 5 kali mengalami penurunan harga. Diawal Jokowi menjabat, harga premium dipatok Rp 6.500 per liter, kemudian naik menjadi Rp 8.500 per liter pada November 2014.
Tidak lama, pada 1 Januari 2015, Jokowi menurunkan harga Premium menjadi Rp 7.600 per liter. Sekitar 2 pekan berselang, Jokowi kembali menurunkan harga premium menjadi Rp 6.600 per liter. Tapi, pada Maret 2015, kembali dinaikkan menjadi Rp 6.900 per liter.
Pada penghujung bulan yang sama, Jokowi juga menaikkan lagi harga premium ke Rp 7.300 per liter. Berselang cukup lama, harga Premium diturunkan menjadi Rp 6.950 di tahun 2016. Kemudian, turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter pada April 2016.
Berbeda dengan Solar, diawal menjabat, harganya sebesar Rp 5.500, kemudian naik menjadi Rp 7.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 7.250 per liter.
Kemudian Jokowi kembali menurunkan lagi menjadi Rp 6.400 per liter, dan naik menjadi Rp 6.900 per liter. menuju penghujung 2015, Jokowi menurunkan lagi harga Solar menjadi Rp 6.700 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 5.650 per liter di awal 2016. Lalu, kembali turun menjadi Rp 5.150 per liter di pertengahan 2016.(Muhsin/fajar)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com