Hacker Bjorka mengklaim telah membobol data - data rahasia Kepresidenan RI.

Hacker Bjorka Klaim Bobol Data Rahasia Jokowi, BIN Sebut Hoaks

Posted on 2022-09-12 22:59:03 dibaca 6802 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Hacker Bjorka mengklaim membobol data rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bjorka mengklaim ratusan ribu dokumen milik Presiden Jokowi dibobol. Totalnya ada 679.180 data dokumen kepresidenan.

Beberapa diantaranya adalah surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

"Contains letter transactions from 2019 - 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret," tulis Hacker Bjorka dalam tulisannya seperti dikutip fin.co.id dari akun @darktracer_int pada Sabtu, 10 September 2022.

Dia menjelaskan penjelasannya, dokumen tersebut dicuri pada September 2022.

Dokumen itu lengkap dengan informasi judul surat, nomor surat, anjuran, pengirim, penerima, identitas kepegawaian, dan tanggal surat.

Menanggapi klaim Bjorka Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono angkat suara.

Dikatakannya, tidak mudah membobol data kepresidenan. Sebab keamanan surat-surat Presiden Jokowi sangat berlapis.

"Saya yakin nggak. Karena kan saya yang tahu, kalau pun bisa meretas paling masuk ke window awal, dan window awal itu kan banyak pagarnya lah, kira-kira seperti itu," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 September 2022.

Heru menegaskan kalau pun ada data yang diretas, itu hanya bagian luarnya saja. Dia yakin sejumlah kementerian dan lembaga sudah melakukan fungsinya untuk mengamankan data pemerintah.

"Kalaupun itu bisa masuk, itu pun yang bisa masuk di daftar isi saja," ujar Heru.

Menyikapi dugaan kebocoran data ini, Heru menerangkan seluruh pihak terkait sudah menggelar rapat untuk mengantisipasi adanya serangan hacker. Pengamanan siber lebih diperkuat.

"Sedang dirapatin siang dan tadi pagi terkait dengan pengamanan siber," ucapnya.

Sebelumnya, isu kebocoran data negara ini ramai dibahas warganet setelah Hacker Bjorka mengklaim telah mempunyai surat-surat yang ditujukan ke Presiden Jokowi. Kabar ini ramai dibahas di Twitter.

Salah satu akun Twitter memposting tangkapan layar dari sebuah forum internet. Dalam screenshot tersebut, ditampilkan akun bernama Bjorka yang mengklaim mempunyai surat dan dokumen untuk presiden dalam periode 2019-2021.

BIN Sebut Hoaks

Ratusan ribu dokumen milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan dibobol Hacker Bjorka.

Total ada 679.180 data dokumen kepresidenan diklaim Bjorka telah dibobolnya.

Mengenai kabar dibobolkan data rahasia milik Presiden Jokowi yang dibobol Hacker Bjorka, Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya buka suara.

Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto menyebut klaim Hacker Bjorka terjait pembonolan data Presiden Jokowi tak bisa dipertanggung jawabkan.

Dipastikan, kabar pembobolan data Presiden Jokowi adalah hoaks alias kabar bohong.

Dipastikannya saat ini seluruh dokumen lembaganya dan Presiden masih terlindungi dengan baik.

"Sampai saat ini masih aman, kita tetap berupaya karena ini user kita. Tentu saja segala apa yang menjadi dokumen ataupun surat-surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Minggu, 11 September 2022.

Ditegaskan Wawan, BIN selalu memperkuat sistem keamanan sibernya dengan sistem enkripsi yang terus diperbarui. Pengamanan juga semakin diperketat dengan sistem persandian yang diklaimnya sulit diretas.

"Sebetulnya dari dulu pun kita waspada, karena memang ancaman itu setiap saat bisa terjadi. Kita juga sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, maupun upaya tindak lanjutnya," tuturnya.

"Ini menjadi kedaulatan kita dan kita tidak ingin pertaruhkan ini untuk sesuatu yang ilegal," ujarnya.

Wawan juga mendorung perlu adanya payung hukum untuk menangkal kejahatan siber yang mengincar data pribadi masyarakat. BIN mendorong DPR untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) menjadi undang-undang.

"Kita ingin ada satu percepatan untuk RUU PDP (segera disahkan menjadi undang-undang)," tukasnya.

189 MB Data

Hacker Bjorka mengklaim telah membobol data - data rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihak Istana sudah membantah ada kebocoran data dengan menyebutnya hoaks.

Hacker Bjorka menyatakkan dari file berukuran 189 MB, terdapat sekitar 679.180 data berisikan dokumen kepresidenan.

Beberapa diantaranya adalah surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

"Contains letter transactions from 2019 - 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret," tulis Hacker Bjorka dalam tulisannya seperti dikutip fin.co.id dari akun @darktracer_int pada Sabtu, 10 September 2022.

Dia menjelaskan penjelasannya, dokumen tersebut dicuri pada September 2022.

Dokumen itu lengkap dengan informasi judul surat, nomor surat, anjuran, pengirim, penerima, identitas kepegawaian, dan tanggal surat.

Berikut Isi Dokumen Kepresidenan yang Diklaim oleh Hacker Bjorka:

  1. Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) ditujukan untuk RI 1
  2. Surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup dengan BIN sebagai pengirimnya.
  3. Permohonan Jamuan Snack Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.
  4. Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana dikirim oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
  5. Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun ditujukan ke Kepala Biro Tata Usaha
  6. Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan (typo dari sampel data) Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet ditujukan ke Kepala Biro Tata.

Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dikirim oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia.

Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) untuk RI1.

"Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. Hayu Sihwati, S.H., M.H.", dikirim oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.

Seperti diberitakan, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Harto angkat bicara usai Bjorka yang klaim bocorkan surat Jokowi.

Heru Burdianto memastikan jika tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bocor di internet.

"Nanti pihak sekretariat negara akan menyampaikan. Tidak ada surat-surat yang bocor," ucap Heru pada Sabtu, 10 September 2022.

Informasi yang menyatakan bahwa surat kepresidenan dan surat rahasia Badan Intelijen Negara (BIN) telah bocor adalah hoaks.

Ia menegaskan bahwa penyebaran hoaks merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Saya tegaskan itu merupakan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Saya yakin penegak hukum akan menempuh jalur hukum dan mencari tersangkanya," tegas Heru.

Sebelumnya, Hacker Bjorka kembali bikin heboh. Usai menyebut Kominfo bodoh terkait kebocoran data SIM Card 1,3 miliar, Hacker Bjorka kini menargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"The next leak will come from the presiden of Indonesia (kebocoran berikutnya datang dari Presiden Indonesia)," tulis Hacker Bjorka seperti dikutip fin.co.id dari aplikasi Telegram dengan nama channel Bjorkanism pada Jumat, 9 September 2022.

Tulisan dalam Telegram tersebut dibagikan ulang oleh akun Twitter Dark Tracer.

Melalui unggahannya Dark Tracer membuat peta data yang diduga telah dicuri oleh Bjorka.

"We are now profiling the Bad Actor "Bjorka" that leaked the INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE. He has leaked many databases targeting Indonesia since 2020. Analysts and investigators who want to profile him can use our DarkTracer platform. (Kami sekarang sedang memprofilkan Aktor Jahat "Bjorka" yang membocorkan DATABASE KEWARGANEGARAAN INDONESIA. Dia telah membocorkan banyak database yang menargetkan Indonesia sejak tahun 2020. Analis dan penyelidik yang ingin membuat profilnya dapat menggunakan platform DarkTracer kami)," tulis akun Twitter @darktracer_int seperti dikutip fin.co.id.

Hacker Bjorka juga diduga terlibat dalam dugaan kebocoran data pribadi 17 pelanggan PLN. Selanjutnya 26 juta riwayat browsing pengguna indihome. (fin)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com