Kemarau Panjang, Petani Tanjabtim Beralih Tanam Palawija

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Petani di Kabupaten Tanjabtim merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau yang sedang terjadi saat ini, sehingga  banyak petani yang memilih untuk alih tanam palawija hingga hujan turun.

Hal itu seperti yang dilakukan oleh petani di Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim yang tak bisa lagi menanam padi. Hal itu karena tanah sawah kering tanpa adanya kandungan air dan tidak adanya saluran irigasi, sehingga tak mungkin ditanami.

"Demi tetap produktif agar dapat penghasilan, kami memilih untuk beralih dulu ke tanaman palawija," kata Sekretaris Kelompok Tani Mekar Harum Desa Lagan Ulu, Arif.

"Tanaman palawija yang ditanam petani, seperti mentimun, kacang panjang, sawi serta sayuran yang tak terlalu memerlukan air dalam jumlah banyak," tambahnya.

Dia menjelaskan, bahwa ada 25 hektare lahan sawah yang berada tergabung dalam kelompok tani ini. Sawah milik petani yang mengalami kekeringan itu karena bersifat sebagai sawah tadah hujan yang mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairannya.

"Solusi paling memungkinkan yang bisa dilakukan demi menghindari kerugian dialami, kami mengganti tanaman menjadi palawija yang tak butuh banyak air," jelasnya.

Selain itu, tanaman palawija lebih mudah perawatannya dan tidak perlu harus disiram air setiap hari. Petani berharap hujan bisa segera turun agar masa tanam segera dimulai.

"Sebab jika berdasarkan kalender kami petani, bulan Oktober merupakan saatnya masa tanam setelah mereka melakukan panen raya di bulan September," tukasnya. (lan)