JAMBIUPDATE.CO,- Direktur Jenderal Perdagangan Negeri Isy Karim memberikan tanggapannya terhadap harga gula di pasar konsumen.
Pantauan Tempo per 30 November 2023, harga gula di DKI Jakarta rata-rata sudah menembus harga Rp 18 ribu per kilogram
Menurut Isy, untuk menangani hal ini, pemerintah telah melonggarkan regulasi harga gula di ritel modern.
“Yang bisa kami tegakkan aturan kan di ritel modern. Di ritel modern dipatok Rp 16 ribu untuk di wilayah Jawa. Kalau di Indonesia Timur kan bisa lebih dari itu,” tutur Isy saat ditemui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 November 2023.
Isy juga menekankan bahwa regulasi harga gula ini berlaku khusus di ritel modern, di mana penerapan aturan dapat lebih mudah ditegakkan.
Dalam upaya untuk memastikan ketersediaan gula, menurutnya, langkah-langkah percepatan dalam proses impor telah diambil oleh pemerintah.
“Nah hanya untuk gula ini, upaya kami mempercepat importasinya. Kan relaksasi importasi baru 56 persen, jadi nanti kami percepat (impor) untuk menjaga ketersediaan,” pungkasnya.
Langkah ini juga diambil guna memastikan ketersediaan pasokan yang memadai di pasaran. Pemerintah berkomitmen untuk mengatasi tantangan harga bahan pokok demi kesejahteraan masyarakat menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau IKAPPI Reynaldi Sarijowan menyoroti harga gula yang terus naik ini. Ia menyebut, harga gula saat ini adalah harga tertinggi sepanjang sejarah.
"Tidak hanya dalam tiga tahun terakhir, harga gula bahkan tertinggi dalam sejarah, tercatat Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram untuk gula pasir di pasar," ujar Reynaldi kepada Tempo pada Senin, 13 November 2023.
Ia mengatakan, keputusan menaikkan harga acuan pembelian atau HAP yang dilakukan pemerintah, tidak ada korelasinya dengan kondisi harga gula saat ini. Ia menduga, kenaikan harga beras saat ini karena minimnya produksi gula di dalam negeri.
"Ya tidak ada kaitannya sama sekali. Buktinya harganya sampai Rp 17 ribu. Harga sudah ada di atas harga acuan. Pedagang yang seharusnya mengambil di bawah HAP ini kan ngambilnya udah sesuai HAP," ucap Reynaldi.
Menurutnya, permasalahannya bukan terletak pada HAP, namun pada jumlah produksi gula yang menurun. Maka, katanya, alih-alih menaikkan HAP, pemerintah harusnya segera menggenjot produksi gula. (*)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com