4 Fakta Kelompok Houthi, Penyerang Israel yang Baru Dibombardir Amerika dan Inggris

Posted on 2024-01-12 16:13:52 dibaca 4849 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Kelompok militer Houthi atau yang dikenal dengan nama Ansarullah, sedang menjadi sorotan dunia. Baru-baru ini, aksi milisi Houthi membuka front perang baru di Timur Tengah. Yaman baru diserang Amerika dan Inggris. 

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Joe Biden mengatakan bahwa AS dan Inggris bekerja sama "dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda" untuk melakukan "serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu jalur perairan paling penting di dunia.”

Lalu siapakah Houthi? Dilansir dari berbagai sumber, inilah fakta-fakta kelompok Houthi yang akan melawan Amerika dan kawan-kawannya:   

1. Menggulingkan Pemerintah Yaman

Houthi merupakan kelompok oposisi yang berkembang di Yaman. Houthi kerap dikaitkan dengan dan konflik antar saudara yang terus terjadi sehingga membuat kedudukan pemerintah tidak stabil. Houthi terdiri dari anggota kelompok minoritas yakni Syiah dan Zaidi Yaman di disrtik Saada di Yaman Utara.

Houthi memperoleh kekuasaan serta pengaruh besarnya selama beberapa tahun terakhir di tengah perang saudara yang terus berlangsung di Yaman. Dalam hal ini, Iran memegang peranan penting yang mensupport dana, senjata, dan pelatihan militernya. Houthi memanfaatkan momentum Arab Spring di awal 2010 guna memperkuat posisi mereka.

Hingga pada akhir 2014, mereka telah menguasai ibu kota Yaman, Sanaa. Selanjutnya, pada Februari 2015 mereka mendeklarasikan kendali atas negara tersebut. Pergeseran kekuasaan ini didukung oleh pengaruh Iran serta bantuan dari proksi teror Iran di Lebanon, Hizbullah.

2. Sempat Dekat dengan Amerika 

Perubahan Houthi menjadi entitas politik dan militer yang menentang pemerintah di Yaman dipicu oleh beberapa faktor pada masa itu. Salah satunya adalah karena hubungan dekat antara Amerika Serikat dan pemerintah Yaman dalam upaya melawan terorisme yang melibatkan intervensi militer AS di Yaman.

Faktor kedua adalah persepsi bahwa Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tidak adil dalam memperlakukan wilayah-wilayah di Yaman. Perbedaan yang signifikan antara Yaman Utara dan Yaman Selatan menjadi jelas terlihat, terutama dalam kesejahteraan wilayah Yaman Selatan yang menjadi pusat kota, berbeda dengan kondisi di Yaman Utara, terutama di kota Saada.

3. Dituding Antisemit

Mengutip dari laman Ajcglobalvoice, meski awalnya dekat dengan Amerika, gerakan Houthi berakar kuat pada sentimen anti semit, fundamentalis Islam, dan anti Amerika. Sikap ekstremis ini disebut-sebut sejalan dengan kepentingan Iran guna memperluas promosi revolusi Islam Radikal Iran di seluruh Timur Tengah.

Milisi Houthi di Yaman dituding anti semit sehingga meningkatkan kekhawatiran bagi komunitas Yahudi yang tersisa di negara itu. Meskipun sebagian besar penduduk Yahudi di Yaman, yang dahulu berjumlah 50.000 jiwa, telah meninggalkan negara tersebut beberapa dekade belakangan, sejumlah kecil penduduk Yahudi masih tersisa di Yaman.

4. Punya Banyak Rudal

Houthi telah menunjukkan kemampuan militer yang signifikan, khususnya dalam penggunaan rudal balistik, rudal jelajah, dan kendaraan udara berawal (UAV). Berbagai senjata ini telah dikerahkan terhadap berbagai sasaran, termasuk Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Kemampuan Houthi untuk melancarkan serangan jarak jauh menyoroti kekuatan dan persenjataan mereka yang semakin kuat. Sejak Hamas memulai perang melawan Israel, kelompok Houthi secara konsisten turut menyerang Israel dengan rudal dan drone bunuh diri. (*)

Sumber: tempo.co
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com