Oknum Polisi inisial Aiptu FN saat menodongkan senjatanya kepada debt collector bernama Dedi.
JAMBIUPDATE.CO, PALEMBANG - Oknum anggota polisi viral gara-gara videonya dalam keadaaan emosi menodong pistol tersebar di sosial media.
Tak hanya menodong pistol, oknum polisi inisial FN berpangkat Aiptu itu juga menujah korban hingga terluka di bagian lengan dan punggung.
Video menodong pistol ini diunggah oleh akun Instagram @memomedsos pada Sabtu, 23 Maret 2024 kemarin. Kejadian di salah satu mall di Kota PALEMBANG.
Terakhir diketahui ternyata polisi itu bertugas di Satsabhara Polres Lubuklinggau.
Sementara debt collector yang berkonflik dengan FN bernama Dedi dan Robert.
Menurut informasi dari Robert, Aiptu FN sudah menunggak cicilan mobil Avanzanya sejak tahun 2022.
Istri Coba Menenangkan
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria berbaju kotak-kotak diduga Aiptu FN, menodong postol kepada debt collector yang menggunakan baju kaos hitam.
Melihat Aiptu menodong senjata api, pria baju hitam terlihat ketakutan dan mencoba lari.
Di sisi lain, seorang perempuan yang diduga istri polisi, mencoba menenangkan pria berbaju kotak-kotak, bahkan mencoba mengambil senjata dari tangan sang pria.
Terakhir, debt collector tetap saja terluka akibat sabetan senjata tajam yang ditujah Aiptu FN kepadanya.
Kronologi Versi Debt Collector
Usai semua viral, kemudian debt collector dan Aiptu FN menceritakan kronologinya sesuai versi masing-masing.
Kepada media, debt collector Robert dan Dedi menceritakan kejadian bermula dari ketidak sengajaan mereka bertemu Aiptu FN di sebuah parkiran mall.
Kebetulan FN disebut memang punya tunggakan kredit, lalu mereka menemui FN secara baik-baik.
Namun ternyata FN tak senang ditemui, responnya malah marah-marah lalu kemudian terjadi cek cok mulut.
Tersulut emosi, kemudian FN kemudian mencabut senjatanya dan menembak satu kali ke arah debt collector bernama Dedi, dor!
Beruntung, tembakan itu tidak kena sasaran. Karena takut, kemudian Dedi berusaha lari, lalu FN mengejar, terjadilah aksi kejar-kejaran.
Tak kena peluru, rupanya FN membawa senjata tajam lain, ia kemudian berhasil menujah Dedi hingga 4 kali tujahan yang tersebar di lengan dan punggung.
Sementara itu, trekan Dedi bernama Robert, mengalami luka pada pelipis matanya bagian kiri.
Sementara Robert menderita luka di pelipis mata sebelah kiri.
“Kita sudah baik-baik dia marah-marah, kami bahkan tidak melawan saat dia emosi,” ujar Robert.
Kronologi Versi Aiptu FN
Jika di atas adalah kronologi menurut bersi dobt collector, beda lagi dengan versi pihak Aiptu FN.
Menurut Rizal Syamsul, kuasa hukum Aiptu FN, dari keterangan istri kliennya, Desrummiaty, kejadian bermula dari kehadiran dua orang pria yang mendatangi suaminya.
Awalnya Aiptu FN tidak mengacuhkan dua orang tersebut. Kemudian mereka keluar dari mall menuju parkir.
Saat di parkir inilah kemudian suaminya dihadang oleh dua unit mobil yang disetir oleh debt collector, satu mobil menghadang dari belakang kemudian satu lagi dari depan.
Masih menurut istri Aiptu FN, total bahkan ada 12 orang debt collector di lokasi saat itu.
Lalu salah satu diantara mereka mendatangi suaminya dan bertanya soal STNK mobil.
Aiptu FN tak mau memperlihatkan STNK karena merasa itu bukan wewenang mereka.
Tak mau memperlihatkan STNK, kemudian debt collector itu mencoba merampas kunci mobil dari FN.
Saat berusaha mengambil kunci itu kemudian tangan FN sempat lecet karena paksaan debt collector. Saat inilah kemudian terjadi cek cok mulut.
Lalu Aiptu FN bergegas ke mobil dan mengambilo senjata sangkur. Sementara pistol memang sudah melekat dengan FN sejak awal.
"Semua ini terpaksa dilakukan karena klien kami ingin mempertahankan objek supaya tidak dirampas," lanjutnya.
Saat kejadian, tak hanya ada istri, namun juga dua anak mereka di lokasi kejadian, kejadian ini kemudian membuat anak FN jadi trauma."
Aiptu FN Jadi DPO Lalu Menyerahkan Diri
Usai kejadian, Aiptu FN kemudian langsung pergi dan menghilang.
"Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan atas peristiwa yang terjadi ini. Kejadian ini merupakan atensi dari Kapolda Sumsel. Untuk itu kami menetapkan Aiptu FN sebagai DPO dan sedang kita buru," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, Minggu 24 Maret 2024.
Kombes Sunarto menambahkan, Aiptu FN dipastikan merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Lubuklinggau. Pengejaran terhadap Aiptu FN sedang dilakukan tim Ditreskrimum Polda Sumsel.
"Kalau tidak menyerahkan diri dalam waktu dekat kami akan kejar terus, dan kami meminta pihak keluarga agar membantu untuk menyerahkan Aiptu FN, " ungkapnya.
Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Anwar Reksowidjojo mengatakan pengejaran akan dilakukan terhadap pelaku Aiptu FN tersebut. Dia akan dimintai keterangan dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Hingga kemudian pada Senin, 24 Maret 2024, Aiptu FN menyerahkan diri ke Propam Polda Sumatera Selatan.
Ia membantah kliennya melarikan diri, karena setelah kejadian itu, kliennya butuh menenangkan diri, apalagi videonya beredar luas, tu juga membuat kliennya butuh waktu untuk berkonsultasi dan berembuk dengan keluarga. (*)
Artikel ini juga telah tayang di disway.id dengan judul : Usai Viral Karena Menembak dan Tusuk Debt Collector, Aiptu FN Jadi Buronan Polda Sumsel!
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com