Atta Halilintar Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading, Netizen Kasak-kusuk

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Akun Instagram Atta Halilintar dibanjiri komentar negatif terkait kabar yang beredar dan dugaan keterlibatannya dalam kasus investasi bodong robot trading Net89

Atta Halilintar diduga terlibat karena telah melakukan transaksi dengan salah satu tersangka yaitu Reza Shahrani atau Reza Paten, suami Aurel Hermansyah itu menjual bandana senilai Rp. 2,2 Miliar dan dibeli oleh Reza Paten, kemudian bandana tersebut disita penyidik.

Demikian, publik kembali mempertanyakan keterlibatan Atta Halilintar, yang merupakan salah satu artis yang menjalani pemeriksaan pada awal pengungkapan kasus tersebut tepatnya tahun 2022.

Banyak komentar warganet yang menyerang salah satu postingan cideo Reels Atta Halilintar yang isinya tentang ucapan kebanggan dan dukungan penuhnya terhadap timnas Indonesia.

Di kolom komentar netizen saling sahut-sahutan mempertanyakan tentang kasus robot trading Net89.

"Kesini kepo gara-gara berita di tiktok” tulis akun @pni*.

"Diperiksa kah?” komentar @elz*.

"Bang bener gak? Kok Namanya tersangka robot trading semoga saya salah dengar ya, semoga bang Atta dilindungi selalu” sahut @_*.

Meski media sosialnya dibanjiri komentar pertanyaan terkait kasus Robot trading Net89, namun Atta sama sekali belum memberikan klarifikasi secara terbuka.

Diketahui, kasus Investasi Bodong Robot Trading NET89 yang terdaftar sebagai dugaan penipuan dan penggelapan dana yang mencapai 1.5 triliunan rupiah terus bergulir. Kasus tersebut berada dalam tahap pemeriksaan sejak 2022.

Baru-baru ini, kasus tersebut kembali menghebohkan publik karena telah ditetapkan 4 orang tersangka baru yang masih dilabeli sebagai buronan.

Di balik kasus ini, fakta lain yang lebih menggemparkan warganet karena 5 nama publik figur tanah air ikut terseret.

5 orang publik figur di antaranya adalah Atta Halilintar, Kevin Aprilio, Andry Prakarsa, Taqy Malik, dan Mario Teguh. Mereka ditetapkan sebagai saksi dan akan menjadi penguatan dalam menguatkan berkas perkara tersangka.(*)