Warga Tuding Akibat Pembangunan JBC Banjir Genangi Wilayah Sekitar, Ini Penjelasan Pihak JBC

Warga Tuding Akibat Pembangunan JBC Banjir Genangi Wilayah Sekitar, Ini Penjelasan Pihak JBC

Posted on 2025-03-31 11:34:55 dibaca 1183 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Salah satu kawasan yang paling terdampak adalah area sekitar Jambi Bisnis Center (JBC), termasuk jalan protokol Simpang Mayang.

Menurut Dr. Fikri Riza, salah satu warga yang terdampak banjir, hujan deras pada minggu sebelumnya (30/3/2025) juga menyebabkan air menggenangi rumah warga dan masjid di sekitar JBC.

"Masjid Amaliyah Kota Jambi terendam banjir. Padahal, pada 2014 kami sudah membangun masjid ini dengan menambah ketinggiannya hingga 1,25 meter dan menggesernya sejauh 6 meter dari tepi sungai. Namun, kenyataannya masjid tetap terendam," ujar Dr. Fikri, Senin (31/3/2025).

Dr. Fikri, yang menjabat sebagai Sekretaris Masjid Amaliyah, menambahkan bahwa dampak banjir tidak hanya dirasakan oleh pihaknya, tetapi juga warga di sekitar kawasan tersebut. "Kami terpaksa berencana untuk meninggikan lantai masjid lagi sebesar 50 cm agar peralatan dan perlengkapan masjid kami tidak tenggelam. Banjir ini juga berdampak pada rumah warga di hilir dan di belakang Rumah Sakit Kambang," ungkapnya, yang juga merasakan banjir lagi pada saat Shalat Idul Fitri, Senin (31/3/2025).

Warga sekitar JBC pun menuding pembangunan JBC sebagai penyebab terjadinya banjir. Mereka meminta pemerintah kota untuk meninjau ulang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dimiliki oleh JBC.

Menanggapi hal ini, Direktur Jambi Bisnis Center, Mario Liberti Siregar mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di sekitar kawasan JBC disebabkan oleh hujan deras dengan durasi panjang yang meningkatkan volume air secara signifikan. "Selain itu, kondisi saluran drainase di sekitar pemukiman sekitar JBC yang belum tertata dengan baik serta adanya penyumbatan akibat sampah rumah tangga memperburuk situasi," kata Hilman.

Hilman juga menjelaskan bahwa JBC telah membangun kolam retensi dengan kapasitas 3.600 m³ untuk menampung debit air. "Namun, terkait pintu air kolam retensi, kami sedang melakukan revisi desain untuk memisahkan drainase kota dan drainase JBC. Berdasarkan rapat pembahasan AMDAL, air dari drainase kota tidak boleh dibendung. Oleh karena itu, posisi pintu air akan diubah," tambahnya.

Revisi desain ini, lanjut Hilman, akan dilaksanakan setelah pengesahan adendum dokumen AMDAL. Ia juga menegaskan bahwa warga di sekitar JBC sudah disosialisasikan mengenai hal ini, dan perwakilan warga ikut serta dalam pembahasan AMDAL. (hfz)

Copyright 2019 Jambiupdate.co