Rudal Iran Buktikan Israel Tak Kebal Serangan, Trump Bantah AS Terlibat Langsung

JAMBIUPDATE.CO, IRAN - Rentetan perang rudal kembali mewarnai langit Iran dan Israel. Pada Minggu malam (15/6/2025) waktu setempat, kota pelabuhan Haifa bukan gemerlap oleh bintang, melainkan oleh rudal-rudal yang ditembakkan Iran. Selain Haifa, serangan juga menghantam Tel Aviv dan Petah Tikva.

Dilansir dari Al Jazeera, angkatan bersenjata Iran sempat mengimbau warga Israel untuk meninggalkan wilayah Haifa sebelum serangan, demi keselamatan mereka. Layanan Darurat Nasional Israel melaporkan sedikitnya 15 orang terluka di kota pelabuhan tersebut.

BACA JUGA: Iran Kembali Bombardir Israel, Rudal Hantam Tel Aviv dan Haifa, Puluhan Warga Terluka

Sementara itu, ledakan besar juga dilaporkan terjadi di beberapa titik di Teheran pada hari yang sama. Rudal Israel menghantam wilayah Niavaran dan Tajrish di utara ibu kota Iran. Di pusat kota, alun-alun Valiasr dan Hafte Tir turut menjadi sasaran.

Dalam serangan tersebut, Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohammad Kazemi, dan wakilnya dilaporkan tewas.

Di sisi lain, Israel mengklaim berhasil menyerang sejumlah pangkalan militer milik Kementerian Pertahanan Iran, termasuk pesawat pengisian bahan bakar di Bandara Mashhad, Iran timur.

Mengutip The Guardian, layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan empat korban tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan rudal di empat lokasi di wilayah pusat Israel. Salah satu gedung apartemen di Petah Tikva dilaporkan rusak parah akibat serangan tersebut.

Iran mengklaim telah menembakkan lebih dari 100 rudal sebagai aksi balasan atas serangan mendadak Israel ke fasilitas nuklir dan pusat komando militer Iran pada Jumat (13/6), yang menewaskan Mohammad Kazemi serta dua pejabat tinggi IRGC lainnya.

BACA JUGA: Perkuat Sinergi, Pemkab Bungo dan Tanjabtim Siap Jalin Kolaborasi Strategis di Berbagai Bidang

Menariknya, Iran mengklaim rudal yang digunakan kali ini dilengkapi teknologi baru yang mampu mengacaukan sistem pertahanan berlapis Israel. Meski klaim tersebut belum terverifikasi secara independen, hal ini menyoroti meningkatnya eskalasi penggunaan senjata strategis oleh kedua belah pihak.

Hingga saat ini, Pemerintah Israel belum mengeluarkan tanggapan resmi terkait efektivitas sistem pertahanan mereka, meskipun otoritas sebelumnya telah mengakui bahwa sistem tersebut tidak sepenuhnya kebal.

Situasi konflik ini turut menjadi perhatian dalam pertemuan negara-negara G7 di Pegunungan Rocky, Kanada. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menegaskan bahwa G7 berkomitmen mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dan menjamin hak Israel untuk membela diri, sembari mendorong jalur diplomatik untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan harapan agar tercapai perdamaian antara Iran dan Israel. Namun, ia juga menegaskan bahwa “terkadang masalah harus diselesaikan lewat pertempuran.”

Trump membantah keterlibatan langsung militer AS dalam serangan ke Iran. Meski demikian, dua pejabat AS mengonfirmasi bahwa militer Amerika telah membantu menembak jatuh rudal Iran yang mengarah ke Israel.(*)