Sejumlah Camat di Sungai Penuh tak Indahkan Instruksi Walikota

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAIPENUH - Sejumlah camat di Kota Sungai Penuh tak indahkan instruksi Walikota Alfin untuk melakukan sosialisasi dan memasang bendera merah putih di wilayah kecamatannya. Pengibaran bendera merah putih dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sesuai instruksi Walikota Sungai Penuh Alfin, camat harus melakukan sosialisasi hingga pemasangan bendera merah putih mulai dari tanggal 1 hingga 31 Agustus 2025. Namun hingga saat ini belum dilakukan oleh pihak kecamatan yang ada di Sungai Penuh.

BACA JUGA: Buron 9 Tahun, Pelaku Penipuan Rp 750 Juta Akhirnya Diringkus Tim Tabur Kejaksaan

Hal ini menjadi perhatian karena pemasangan bendera merah putih merupakan bagian dari tradisi menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. "Iya kita lihat belum ada kecamatan yang melakukan sosialisasi. Padahal sudah jauh hari pak Wako memberikan instruksi," kata sumber media ini.

Pantauan di sejumlah titik pusat kota, khususnya di Kecamatan Pondok Tinggi dan Kecamatan Sungai Penuh, Tanah Kampung.

Demikian juga informasi diperoleh di kecamatan Sungai Bungkal, Koto Baru belum melakukan sosialisasi dari kecamatan dan banyak yang belum mengibarkan bendera Merah Putih.

BACA JUGA: Ribuan Honorer di Kerinci Terancam Dirumahkan, Pemkab Kerinci Diminta Bertindak

Wakil Ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Hardizal juga menyorot camat diwilayah tersebut yang dinilai kurangnya kepedulian terhadap instruksi walikota.

"Ini sungguh memprihatinkan. Kita semua seharusnya sadar, kemerdekaan ini bukan hadiah, tapi hasil perjuangan dan pengorbanan darah para pahlawan. Kok bisa masyarakat begitu cuek? Ini keterlaluan,” tegas Hardizal.

Ia pun mendesak pihak kecamatan, untuk segera turun tangan mengingatkan masyarakat agar lebih peduli dan menghargai nilai-nilai kemerdekaan.

“Saya minta camat jangan diam saja. Segera ambil langkah nyata, door to door kalau perlu. Ini soal nasionalisme, soal jati diri bangsa. Jangan biarkan semangat kemerdekaan kita luntur hanya karena abai pada hal kecil seperti mengibarkan bendera,” lanjutnya.

Hardizal juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan bulan kemerdekaan sebagai momentum memperkuat rasa cinta tanah air, menjaga persatuan, dan menghormati jasa-jasa para pendiri bangsa.

“Momen 17 Agustus bukan sekadar rutinitas tahunan. Ini momentum refleksi perjuangan bangsa. Mari kita hormati dan rayakan dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif,” pungkasnya.(Hdp)