Antisipasi Karhutla, PT Wirakarya Sakti Bentuk Regu Pengendali Kebakaran

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - PT Wirakarya Sakti (WKS), salah satu perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang tergabung dalam APP Group, menyiapkan Regu Pengendali Kebakaran (RPK) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Fire Preparation Head PT WKS, Agus Sibarani, saat berada di lokasi Distrik 7 Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Rabu (27/8/2025), mengatakan perusahaan sudah menyiagakan RPK di seluruh distrik. 

BACA JUGA: Terungkap! Terdakwa Suliyanti Terima Uang Suap Ketok Palu dari Saksi Nurhayati

Khusus untuk Distrik 7, perusahaan telah menyiapkan RPK lengkap dengan peralatan.

Di wilayah ini, sebanyak 30 anggota RPK disiagakan untuk menjaga area seluas 33 ribu hektare. Mereka rutin melakukan patroli menggunakan sepeda motor, mobil, maupun airboat ke seluruh kawasan.

BACA JUGA: Status Siaga Bencana Diperpanjang, Ratusan Hektare Lahan di Muaro Jambi Terbakar

Peralatan yang dimiliki antara lain menara pantau portabel setinggi 15 meter, menara permanen setinggi 30 meter, perlengkapan pemadaman, sepeda motor, mobil, alat pemadam mobile, airboat, dan drone untuk pemantauan udara.Ke-30 anggota RPK sudah dibekali kemampuan sesuai bidang masing-masing.

“Penempatan tim RPK tergantung luas lahannya yang kami terapkan karena luasan lahan milik PT WKS berbeda-beda di Provinsi Jambi,” kata Agus Sibarani.

BACA JUGA: Bangga! Siswi SMAN 2 Sungai Penuh Jadi Paskibraka Nasional, Disambut Walikota Alfin

Agus menambahkan, selain menyiagakan personel dan peralatan, perusahaan juga menerapkan pilar pencegahan sebagai bagian dari Integrated Fire Management APP Group. Upaya ini mencakup sosialisasi ke masyarakat, edukasi ke sekolah, serta pemasangan plang larangan agar masyarakat tidak membuka lahan dengan api.

“Internal perusahaan juga kami latih agar tahu bagaimana mengantisipasi kebakaran serta memadamkan api secara cepat. Bahkan karyawan di distrik juga wajib siaga sesuai status Fire Danger Rating System (FDRS). Jika sudah level kuning atau merah, laporan kondisi wilayah wajib disampaikan ke Situation Room setiap 30 menit,” jelasnya.

Komitmen pencegahan PT WKS juga berlaku hingga radius 5 kilometer di luar konsesi. Patroli rutin dilakukan dengan menara pantau, CCTV, dan drone.

 “Karena beberapa kejadian api berasal dari luar konsesi, kami tidak ingin kebakaran meluas masuk ke dalam area perusahaan. Jika ada asap dalam radius 5 km, tim langsung kita respon,” tambah Agus.

Selain itu, perusahaan juga melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang direkrut dan dilatih di desa sekitar konsesi. Setiap desa diberdayakan 15 orang MPA yang aktif melaporkan kondisi wilayah melalui grup WhatsApp setiap jam. Menurut Agus, minat masyarakat untuk bergabung cukup tinggi bahkan sering melebihi kuota yang dibutuhkan.

“MPA ini menjadi mitra penting kami di lapangan, karena mereka warga setempat yang paling tahu kondisi sekitar. Ini sekaligus bagian dari kolaborasi kami dengan Satgas Karhutla Provinsi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa,” tutupnya.(*)