TikTok Tiba-tiba Tak Bisa Live, Pemilik Studio 5545: UMKM yang Paling Dirugikan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Layanan siaran langsung (live streaming) di TikTok mendadak tak bisa diakses pada Jumat malam, 30 Agustus 2025, sekitar pukul 20.45 WIB. Gangguan ini dialami oleh salah satu penyedia jasa live commerce, 5545, yang selama dua tahun terakhir bergerak membantu pelaku usaha memasarkan produk lewat siaran langsung.

Iman Nugroho, salah satu pemilik jasa live 5545, mengungkapkan rasa kagetnya ketika siaran klien di salah satu studio mereka tiba-tiba terhenti.

BACA JUGA: Rumah Sri Mulyani Tak Luput dari Penjarahan, Massa Datang 2 Gelombang

“Semua sistem internal kami normal, jaringan stabil, tidak ada kendala teknis. Tapi tiba-tiba muncul notifikasi ‘Couldn’t go LIVE’. Jelas ini sangat merugikan, apalagi bagi klien UMKM yang bergantung penuh pada live streaming untuk menjual produknya,” ujar Iman.

5545 sendiri saat ini mengoperasikan 15 studio live yang setiap harinya digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari UMKM hingga industri besar. Dengan konsep layanan “siap pakai” — menyediakan studio, operator, dan host — 5545 memungkinkan klien langsung berjualan tanpa harus memikirkan sisi teknis produksi.

BACA JUGA: Dari Liputan ke Pelarian: Malam Mencekam Jurnalis Dikejar Massa Saat Ricuh Aksi di Jambi

Menurut Iman, dampak gangguan TikTok Live ini sangat serius bagi sektor UMKM. “Setiap menit siaran adalah peluang transaksi. Ketika akses tiba-tiba dihentikan, kerugian langsung terasa dalam bentuk penurunan omzet harian. Ini bukan sekadar masalah teknis, tapi menyangkut keberlangsungan bisnis kecil,” jelasnya.

Lebih jauh, Iman mempertanyakan apakah gangguan ini ada kaitannya dengan langkah Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) yang sebelumnya bertemu pihak Meta dan TikTok terkait isu demo.

BACA JUGA: Pendaftaran Calon Ketua Golkar Jambi Dibuka, Wajib Kantongi 30 Persen Dukungan Minimal

“Kalau benar demikian, langkah itu tidak bijak dan tidak relevan. Dampaknya justru dirasakan oleh pelaku usaha yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan demo. UMKM, yang seharusnya dilindungi sebagai tulang punggung ekonomi, malah menjadi korban,” tegasnya.

Iman menilai pemerintah seharusnya mencari tahu penyebab gangguan lebih dulu, bukan justru membatasi sistem secara sepihak. “Ketika akses digital yang vital ini diputus tanpa kejelasan, bukan hanya pelaku usaha yang rugi, tapi juga publik kehilangan kepercayaan terhadap arah kebijakan digital,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dan platform segera memberi penjelasan dan solusi. “Bagi kami di 5545, live streaming bukan hanya sekadar tayangan hiburan, melainkan nyawa bagi ratusan pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya di sana,” pungkas Iman. (Pram/Fajar)