Warga Bungo Geger, Belasan Sapi Mati dengan Mulut Berbusa di Kebun Sawit

JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO – Warga Dusun Embacang Gedang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, digemparkan dengan peristiwa kematian mendadak belasan ekor sapi milik warga.

Tepatnya sebanyak 14 ekor sapi ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan kondisi mulut berbusa di area perkebunan kelapa sawit milik warga setempat pada Minggu (7/9/2025).

BACA JUGA: Wartawan Jambi Ekspres Raih Juara Pada Lomba Karya Jurnalistik PWI Kota Jambi Moment HUT RI ke-80

Dugaan sementara, hewan ternak tersebut mati karena diracun. Menurut keterangan warga, pada Sabtu sore (6/9/2025), pemilik ternak seperti biasa mencari sapi mereka untuk digiring kembali ke kandang. Namun, alangkah terkejutnya ketika mereka mendapati sapi-sapi tersebut sudah terbaring mati di areal kebun sawit.

Salah satu warga menuturkan, di lokasi kejadian ditemukan sebuah tempat minum dari plastik putih yang masih berada di sekitar perkebunan kelapa sawit milik warga, di kawasan Simpang Sowmel.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas SDM, Kanwil Kemenkum Jambi Ikut Serta Dalam Pelatihan Teknis Jaminan Fidusia Metode PJJ

Sejumlah pemilik ternak mengaku tidak puas dengan jawaban pemilik kebun dimana sapi-sapi tersebut ditemukan mati dengan mulut berbusa.

Akhirnya mereka melaporkan hal tersebut ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Dusun Embacang Gedang. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar kasus tersebut diproses sesuai hukum adat maupun hukum negara.

BACA JUGA: TUKS PT SAS Gunakan Teknologi Modern untuk Menekan Kebisingan dan Debu

“Kami mohon agar perkara ini diusut secara adil. Jika memang sapi kami merusak tanaman, seharusnya ada penyelesaian secara musyawarah, bukan dengan cara meracun hingga hewan ternak kami mati semua,” ungkap Muhammad.

Kata dia, kasus ini sudah ditinjau oleh anggota Polsek setempat. Warga berharap pemerintah dusun, kecamatan, kabupaten hingga aparat penegak hukum (APH) segera turun tangan untuk menyelesaikan perkara tersebut.

“Harapan kami keadilan ditegakkan. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi dan merugikan masyarakat,” tutup warga.(aes)