Ilustrasi: xpresi jambi ekspres
Kata Psikolog Tentang Terong-Terongan
X-aholic mungkin berpikir kenapa sih seseorang itu bisa sampai terjebak dalam lingkungan pergaulan terong-terongan, nah ini dia penuturan psikolog-psikolog tentang kenapa seorang remaja bisa sampai melakukan hal-hal negatif seperti itu. Yuk simak apa kata Psikolog Rosdiana Setyaningrum dan Muhammad Rizal berikut ini!
1. Masa Pencarian jati diri
Remaja usia 14 tahun hingga 18 tahun memang harus hati-hati dalam mendidiknya. Apalagi masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Menurut Rosdiana, saat remaja mencari jati dirinya, ada yang memiliki cara yang baik dengan berprestasi dan ada yang memilih cara instan dengan bersenang-senang seperti terong-terongan ini.
2. Kurangnya pengawasan orang tua
Psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad Rizal Psi mengatakan, agar orangtua lebih mengawasi anaknya yang suka keluar malam hari. Selain itu, orangtua sebaiknya mengatur jadwal anak boleh keluar malam untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan.
3. Ingin diakui
Menurut Rizal, pergaulan terong-terongan ini menunjukkan kalau remaja ini ada di sebuah kelompok. Semakin mereka menunjukkan keberadaannya, semakin mereka dianggap hebat. Ini bisa ke persaingan teman. Di usia ABG anak-anak memang berusaha menunjukkan dirinya hebat di dalam kelompok agar diakui.
sumber: xpresi jambi ekspres