DICURI: kondisi tiang border jembatan yang besinya dicuri oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Tiang Border Dicuri
MUARASABAK, Akibat tiang border dicuri, menyebabkan jembatan Ogal Agil yang berada di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang, menjadi rawan untuk dilintasi warga. Dari pantauan dilapangan, sebanyak 10 tiang border besi jembatan yang hilang dicuri.
Warga setempat juga sempat terkejut dengan pencurian tiang border tersebut. Padahal jembatan Ogal Agil terletak di kawasan padat penduduk.
Parno, Kadus Kemang ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa pencurian terjadi pada Selasa (18/2) lalu sekitar pukul 19.30 WIB. “Ada seorang warga yang melihat kejadian tersebut, dan warga menanyakan kenapa tiang border besi dibongkar lagi. Namun jawaban dari orang yang membongkar jembatan mau diperbaiki lagi. Sehingga warga sekitar hanya membiarkan saja kejadian itu,” bebernya.
Karena beralasan ingin diperbaiki, kata Parno, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan warga yang melihat kejadian tersebut. “Apalagi jembatan tersebut belum serah terima yang kedua,” tukasnya.
Dia menambahkan, selain tiang border, ada juga tiang skor besi penahan jembatan, yang telah dicuri dari jembatan. Untuk tiang besi yang dicuri dipotong menggunakan las. “Padahal banyak jembatan lain, kok hanya jembatan kami yang diincar pencuri. Jembatan lain juga memiliki tiang border yang lebih besar dibanding jembatan Ogal Agil,” bebernya.
--batas--
Terpisah, Kadis PU Tanjabtim, Mahmulis melalui Kabid Bina Marga, Risdiansyah mengatakan, pihaknya memang telah menerima laporan pencurian tiang border jembatan Ogal Agil. Pihaknya langsung mengambil langkah untuk melaporkan ke Polres Tanjabtim terkait pencurian tiang border jembatan. “Kami juga akan tindaklanjuti ke lapangan bersama tim teknis untuk melihat kondisi jembatan,” ujar Risdiansyah.
Bila memang akibat dicurinya tiang border jembatan menjadi rawan bila digunakan yang melintas, lanjut Risdiansyah. Pihaknya sementara waktu akan menutup jembatan Ogal Agil. “Tapi hanya tidak boleh dilalui kendaraan bertonase besar. Begitupun kendaraan roda empat yang membawa muatan. Kalau kendaraan roda dua mungkin masih bisa,” ujarnya.
“Sebelum terjadi sesuatu, lebih baik kami antisipasi. Kami khawatir kalau dilalui kendaraan bertonase besar, menyebabkan jembatan roboh,” paparnya.
Pihaknya juga akan sesegera mungkin memperbaiki jembatan. Karena jembatan Ogal Agil merupakan urat nadi perekonomian warga setempat, yang digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan. “Kami berusaha memperbaiki jembatan tersebut. Untuk dana perbaikan, kami carikan solusinya,” ucapnya.
Mengenai pemeliharaan jembatan, pihaknya belum mengkonfirmasikan kepada rekanan pembuat jembatan. Ini dikarenakan, kejadian yang menimpa jembatan, merupakan musibah di luar dari perjanjian kontrak dengan pihak rekanan. “Yang jelas kami akan carikan solusi untuk perbaikan jembatan tersebut,” tandas Risdiansyah.
sumber: jambi ekspres